wiam? • 09

1.1K 110 1
                                        











--naw.pov






Thena tersenyum senang begitu memasuki flat lamanya bersama sang sahabat dan calon keponkannya, akhirnya setelah melewati Berjam-jam perjalanan meraka sampai di flat lama pojok kota yang masih ramai penduduknya.

"-Kalau kita pergi ke tempat pesisir atau desa terpencil itu akan lebih dicurigai! pasti neraka menyisirnya! jadi tinggal di tempat padat penduduk seperti ini adalah jawabannya, toh ini juga kota ramai pengunjung kita bisa membuka usaha disini!" ujar Thena menjelaskan.

Wiam mengangguk paham walaupun tak semewah apartement miliknya flat kecil yang masuk gang kecil ini lumayan juga, di depannya ada toko kecil yang bisa digunakan untuk berdagang sepertinya akan menyangkan tinggal disini.

"Thena aku sangat berterimakasih kau mau membawa ku kemari, ini sepertinya bagus untuk menjaga anakku.." ujar wiam. Thena mengangguk sembari tersenyum hangat lalu memeluk erat sahabatnya.

Kehidupan baru di mulai, kehidupan sebagai pengembara yang terkejar oleh sesuatu di masa lalu resmi di mulai.


"Well, sekarang waktunya kita nata barang! terus pergi cari makan gimana?" tanya Thena diangguki semangat oleh wiam, tak masalah jika harus hidup secukupnya seperti ini baginya jaminan jauh lebih penting.









Friend's with benefit ( Jaeyong, Johnten, Yuwin )











Pemuda dengan wajah rupawan nampak terjatuh lunglai di koridor lantai 6 tempat para pengunjung club VVIP berasa.

Tak ada orang disana semuanya nampak sibuk dengan urusan masing-masing di ruangan khusus mereka, pemuda setengah sadar itu mencoba untuk menggerakan tubuhnya maju dalam keadaan tengkurap.


Ia sudah seperti ular yang menggeliat menuju mangsa, matanya sayu, wajahnya sedikit diangkat agar tak bergesekan dengan lantai. bau alkohol menyengat dari tubuh nya, wajahnya sayu, ada kantung mata besar bewarna kehitaman menghiasi wajahnya. rupawan namun menyeramkan seperti zombie.






"Wi.. wi - am.. wiam?.." gumam pemuda itu sembari terus menggerakkan tubuhnya maju terlihat seperti cacing dan ular.


Nakamoto Yuta seseorang yang telah dua hari berada di klub tersebut, awalnya datang karena kesal ia minum minum sepuasnya lalu mengambil ruangannya kembali minum ditemani para jalang yang siap sedia menjajakan tubuh untuknya. tentu saja yuta tertarik, bermain dengan jalang adalah kebiasaan lamanya. Memang kurang memuaskan karena ia suka pria namun cukup untuk mengisi waktu luang. siaL bukannya menjalankan hobi berguna, ia malah..




Yuta frustasi sang kekasih tak mau mendengar perkataanya! Tak mau menurut padanya! bahkan kekasih- ah bukan tunangannya itu mengusir nya dari apartemen yang mereka tempati berdua!!.



Tunangannya itu terlalu keras kepala padahal nyawa nya menjadi taruhannya, yuta kesal luar biasa saat dengan mentah-mentah pria manis itu menolaknya.




Bukan hanya nyawanya, yuta sendiri pun belum menginginkan seorang anak hadir diantara kebahagiaan mereka.


Jujur saja yuta pernah menginginkan untuk hidup childfree bersama pasangannya di masa depan makanya ia suka sesama jenis ia ingin hidup bahagia tanpa anak kecil yang menganggu malam-malam indahnya.


Tanpa tangisan rewel, tanpa adanya tepat kotor akibat di bayi, tak ada jam lembur dadakan, mengurusi kebutuhan seluruh bayi hingga ia dewasa itu sudah terdengar sangat merepotkan.

FWB [Jaeyong]Место, где живут истории. Откройте их для себя