01 : Ketua Osis?

45 24 45
                                    

Nayna menyandarkan punggung pada kursi yang sedang ia duduki sambil menutup buku bacaannya, terlihat dengan sangat jelas bahwa lingkungan kantin SMA Bumi Dhirgantara sudah mulai sepi.

SMA Bumi Dhirgantara sendiri merupakan salah satu sekolah swasta adiwiyata nasional yang cukup terkenal di Yogyakarta. Sekilas info, sekolah adiwiyata merupakan sekolah yang peduli dengan lingkungan sehat, bersih serta lingkungan indah. Sekolah ini hanya terdapat satu lantai dan memiliki luas tanah kurang lebih 8 persegi.

SMA Bumi Dhirgantara di lengkapi dengan 30 ruang kelas, 15 untuk kelas MIPA dan 15 lagi untuk IPS, ada sebanyak 50 guru yang mengajar masing-masing mapel dan kelas. Terdapat 5 Laboratorium, 1 Perpustakaan, 1 ruang tari, 1 ruang gamelan, 3 Lab Komputer, 3 Lab Sastra dan Bahasa, 2 Green House dan masih banyak lagi.

Bel pulang sekolah di bunyikan sekitar 30 menit yang lalu tapi sampai detik ini Nayna masih berada di lingkungan sekolah hanya untuk mengunggu kehadiran sahabatnya, Eja.

Tepat setelah bel pulang sekolah berbunyi, Nayna langsung mendapatkan sebuah pesan dari Eja yang menyuruhnya untuk tetap berada di lingkungan sekolah. Namun sampai saat ini juga Eja masih belum menemuinya. Dimana pemuda itu berada sekarang?

Padahal, tadi Nayna sudah memberitahukan lokasinya kepada Eja, sangat tidak mungkin jika pemuda itu tersesat saat mencarinya.

2 gelas es teh manis sudah Nayna habiskan, kini tersisan setengah dari gelas ke 3. Jujur saja, perut Nayna tidak merasakan apa-apa walaupun sudah minum sebanyak itu. Bisa jadi karena saat ini pikirannya sedang kalut hingga tidak sadar apa yang sudah terjadi pada sekelilingnya semenjak ia berada di kantin.

Nayna menghela nafas panjang, dirinya lelah namun tidak tahu harus berbuat apa. Sekolah baru di mulai sekitar satu bulanan setelah libur 2 minggu, walau begitu berbagai macam tugas individu dan kelompok sudah menghujami Nayna.

Mungkin sepulang sekolah ini Nayna akan mendiskusikan tugas kelompoknya bersama dengan anggota yang lain.

Masih sibuk dengan pikirannya sendiri, Nayna di kejutkan dengan kedatangan seorang pemuda yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya. Jika kalian pikir itu adalah Eja, kalian salah besar.

"Emm, hai. Aku boleh duduk di sini ga?" tanya pemuda itu dengan senyum ramah terukir di wajah.

Sejujurnya, Nayna tidak terlalu mengenal orang yang berada di sampingnya saat ini. Jika tidak salah ingat, Nayna pernah mendengar nama pemuda itu adalah Rangga Atharya yang merupakan ketua Osis di SMA Bumi Dhirgantara.

Nayna tersenyum kikuk, tidak ingin membuang waktu lagi dirinya segera mempersilahkan Rangga untuk duduk, "Boleh, silahkan. Duduk aja."

Ingin menyuruhnya pergi juga kesannya sangat tidak sopan bukan? Siapa tahu pemuda itu ingin membicarakan hal serius pada Nayna walaupun sebenarnya gadis itu tidak yakin.

Nayna merasa canggung, suasana berubah menjadi awkward. Jujur saja dirinya bukanlah gadis yang mudah bergaul, tetapi dirinya bisa di katakan sebagai seseorang yang friendly ke siapa saja entah itu cowo ataupun cewe jika benar-benar sudah dekat dan merasa nyaman.

"Aku ganggu kamu ya?" tanya Rangga memecah keheningan.

Nayna sontak saja mendongak menatap Rangga sambil menggelengkan kepala, "Oh, enggak kok. Aku juga ga lagi ngapa-ngapain."

"Nayna Shakila Rahardian? Nama kamu Nayna, bener?" tanya Rangga memastikan.

Nayna mengangguk ragu, "Iya."

Segala pemikiran aneh mulai melintas di kepala Nayna, dari mana pemuda ini bisa tahu nama lengkapnya? Padahal dirinya saja jarang memberitahukan nama lengkapnya kepada orang asing jika tidak ada kepentingan mendesak.

Sejuta Rahasia NaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang