"kenapa kita tidak membawa Taeyong sekalian dalam diskusi ini?"

"tidak Jen, mungkin Taeyong akan menolak aku tau betul ketika ia membenci seseorang dia akan sekesal itu hanya dengan menatap wajahnya"

"Jaem, berapa banyak obat yang diperlukan?" timpal Renjun.

Jaemin berfikir sejenak dia tidak tahu kegunaan dan dosis pada obat ini yang Jaemin tahu hanya untuk merangsang saja "mungkin 5 biji cukup?"

"kau gila? kau ingin membuat Jaehyun menggila huh?" tegas Jeno, Jaemin gila mana mungkin memberikan obat sebanyak itu.

"kalau begitu 2 mungkin sudah cukup, oh ya Jen kau ajak saja Taeyong ke hotel yang dekat dengan club aku tidak mau berlama lama jika nanti obatnya berkerja begitu cepat aku tidak ingin menanggung resiko"

"baiklah"

"satu lagi, mungkin Jaehyun punya fantasi yang aneh ketika ia mulai terangsang kau coba pakai kan pakaian yang seksi. maid dress juga tidak masalah"

Jeno hanya mengganguk akan rencana Jaemin.

"jika berhasil aku akan mentraktir kalian sampai puas, acara diskusi ini sampai disini mari berdoa untuk keselamatan bersama"

setelah melakukan doa bersama Jaemin, Jeno, serta Renjun memutuskan untuk ke kantin karena Jeno bilang bahwa perutnya menimbulkan suara aneh yang bergemuruh.

mereka berjalan menuju kantin kemudian menemukan Jaehyun dan Johnny disana, Jaemin berusaha tidak ingin ikut campur dan memilih untuk diam diam memesan diantara kerumunan orang banyak.

"kau duduk saja na biar aku pesankan, kau ingin ramyeon kan? lalu minumnya juss strawberry"

"sial, tidak dengan strawberry Jeno!"

Jeno hanya terbahak lalu mengusap surai hitam Jaemin dengan gemas, lalu mengganguk "baiklah aku hanya bercanda, susu coklat oke?"

dibalas anggukan oleh Jaemin lalu Jaemin meninggalkan Jeno serta Renjun dan duduk menunggu makanannya tiba, sedangkan itu Renjun hanya berdiam diri melihat Jeno begitu perhatian pada Jaemin ada rasa sedikit cemburu kepadanya.

"bagaimana denganku?"

"apanya?"

"kau tidak ingin menawarkan sesuatu? atau mengusap rambutku juga?"

"haha kau cemburu? baiklah Renjun" Jeno mengusap rambut Renjun tapi tidak se ikhlas Jeno kepada Jaemin tapi ini membuat nya merasa lebih baik yasudahlah.

disini Jaemin menutupi wajahnya dari Jaehyun dan terus mengamati pergerakannya diam diam, bersyukur kalau Jaehyun tidak mengetahui posisinya sekarang dia cukup lega, melihat Jaehyun akan pergi dari kantin itu membuat Jaemin merasa sebebas ini "huh, aku bisa makan dengan tenang"

"makan bersamaku?"

Jaemin dikagetkan dengan kemunculan Jaehyun yang tiba tiba begitu saja, Jaemin pikir dia akan benar benar meninggalkan tempat ini "h-hyung?"

"kau pikir aku bodoh Na Jaemin, penyamaranmu cukup bagus"

bodoh seorang anak kecil pun juga tau posisi Jaemin sekarang, hanya bermodal kan tissue untuk menutupi wajahnya tidak ada penyamaran sejelas ini sial, pikir Jaemin.

DARE [Jae x Jaem] ⚠️Where stories live. Discover now