"Aria! Lo nangis?!"
Paniklah 3 orang yang lain. Nggak ada sejaranya Irregular songong sekelas Aria nangis di pelukan sahabatnya. Mana ini mulai teriak teriak kaya orang depresi.
'Kalau emang tujuan gue kesini sebagai penebusan dosa... Kenapa... Kenapa nggak biarin gue mati sebelumnya?'
Raungan Aria semakin kencang seiring teman temannya yang mulai menenangkan. Aven yang dipeluk cuma bisa nepuk nepuk punggung Aria dan elus elus kepala dia.
"It's oke Aria, we are here..."
'...Forever...?'
• • •
Wangnan dan Ehwa yang berhasil masuk ke kereya neraka, diam diam mengikuti Rachel dari belakang. Keduanya berhasil masuk setelah Aguero melemparkan pisau Heavenly Mirror ke dalam kereta tepat sebelum pintu tertutup. Tentu tujuan mereka untuk menolong Hwaryun yang disandra karena dia benar benar sangat membantu mereka.
"Hei, kita serang saja langsung!" bisik Ehwa pada Wangnan.
"Kalau kau mau mati disini, silahkan. Kau tidak lihat perbedaan kekuatan mereka dengan kita?" tanya Wangnan balik. Ia sekilas mengingat Bam yang kalah di stasiun tadi.
"Eh, mereka mau kemana?" gumam Ehwa ketika melihat Rachel menuju sebuah pintu raksaksa. Wangnan teringat perkataan Hwaryun.
"Tim Rachel akan membangkitkan White."
Meanwhile...
Aria sibuk berjalan jalan di lorong kereta mencari Wangna dan Ehwa. Sebelumnya, Aguero sempat mengirimkan pesan apabila ia telah melempar white heavenly mirror ke dalam kereta yang telah terisi kedua orang itu.
Dia pasti melakukannya agar dua orang itu mampu mengamati pergerakan Rachel. Dia juga meminta Aria jika bersedia untuk sumbang tenaga berupa mengawasi pula dua orang itu.
Pertanyaanya...
Di gerbong mana Wangnan dan Ehwa?
Aguero nggak ngomong apa apa soal keberadaan awal keretanya.
"Anaknya Edahn itu emang suka bikin kesal, tapi gue sayang." guman Aria sambil terus melangkah dengan santai.
Ia terus berjalan sampai ia dengar suara Wangnan berteriak dan terlihat keduanya berlari ke arahnya.
"Eh! Kamu teman Bam bukan?!" tanya Wangnan. Aria cuma mangut mangut dan kedua orang itu bersembunyi di belakang nya.
"Bantu kami, nona. Kami dikejar oleh pria mengerikan!"
Tak lama, Michael dan Angel muncul dari arah dimana Wangnan muncul. Menyadari keberadaan yang lebih mengintimidasi, Michael dan Angel berhenti.
"Kenapa anda kemari, Putri Aria?" tanya Angel sopan. Gini gini, dia sayang nyawa.
"Aku ingin tau apa yang gadis sampah itu lakukan. Dan... Kemana hwaryun."
Aria jalan dengan santai melewati Michael dan Angel. Tujuannya cuma mau mencari Rachel dan melihat kebangkitan hoaqin. Dia terpaksa membiarkan kebangkitan bocah pendek itu agar alur berjalan sesuai manhwa nya.
Dia juga mau fangirling-an kalau Hoaqin jadi White nanti.
Setelah berjalan, juga berkat arahan Michael yang berjalan di depannya, dia tiba di pintu besar dimana Hoaqin berada. Disana sudah ada Rachel dan sisa anggotanya, juga Hwaryun yang diculik.
"Hello, guys! Apa kabar?" sapa Aria sokap.
"Kau! Kau kenapa selalu menggangguku?!" teriak Rachel kesal.
"Aku cuma datang doang kok. Udah, kalau mau hidupin Hoaqin, silahkan. Aku nyimak." Hwaryun menatap Aria, seolah ia menyadari ada yang aneh dengannya.
"Kenapa?"
"Aku ingin tau apa yang akan terjadi jika bocah keluarga Arie itu bangun."
ia menatap pintu di hadapannya dengan kepala yang sedikit di angkat. Menunjukkan kesan angkuh.
Maklum, ketularan Yuri, Maschenny ama Adori jadi gini. "Aku yakin, sesuatu yang menyenangkan akan terjadi nanti."
Hwaryun diam sesaat lalu memutuskan mengemecahkan sandi matematika dasar di pintu besar itu. Sandi sudah dipecahkan dan pintu terbuka. Asap putih keluar dari dalam ruangan, dan membuat pemandangan sedikit kabur.
Dari arah ruangan itu, muncuk seseorang berambut putih memikul sebuah pedang putih di bahunya.
Siapa lagi kalau bukan Hoaqin?
"Akhirnya... Aku bangkit lagi."
Mereka yang lain menatap Hoaqin ngeri karena auranya lumayan mengintimidasi. Sementara Aria menahan tawanya sedari tadi karena Hoaqin terlihat seperti Aven ketika pertama kali bertemu.
"Pft--hhhh." pada akhirnya, tawa Aria tak sengaja terdengar. Hoaqin menatap Aria bingung.
"Siapa kamu?"
"AHAHAHAHAHA INI SLAYER FUG YANG DITAKUTI ORANG ORANG MENARA?! PENDEK BANGET!!" tawa Aria pecah pada akhirnya. Bahkan dia sampai tertawa terbahak bahak dan menangis.
Perempatan imajiner keluar di dahi Hoaqin. "KURANG AJAR!"
• • •
Finnaly, saya comeback di TOG setelah sekian lama hiatus :)
YOU ARE READING
Missing Control • TOG Fanfiction
FanfictionKecelakaan maut beruntun merenggut nyawa seorang mahasiswi. Dia sedang dalam perjalanan menuju kampus di semester ke 3 nya, namun naas, nyawanya telah direnggut terlebih dahulu. Dan ketika membuka matanya, ia melihat sosok pria tinggi berambut pira...
Missing Control • S2 • 08
Start from the beginning
