Suara gemercik air mengiringi tangis pilu seorang gadis. Tubuh rapuh itu perlahan merosot ke bawah, sementara tangan kanannya meremas rambut yang telah basah, kacau tak beraturan.
Tak jelas sudah berapa lama ia bertahan di sana. Air terus menyapu kulitnya, menggigilkan tulang, namun ia tetap diam seolah menantang semesta untuk merobohkannya.
Tangannya menggenggam dada, memukulnya berulang, seakan mencoba membungkam rasa sesak yang tak kunjung reda. Andaikan jemarinya belati, mungkin hatinya telah koyak, hancur tanpa sisa.
Kekecewaan dan rasa bersalah menjalar di dadanya, seperti racun pelan-pelan melumpuhkan hidup. Ia tidak ingin mati, tapi hidup pun terasa terlalu menyakitkan untuk dijalani.
"Maafin Kinan, Ma... hiks... maafin Kinan..."
Lirih suaranya hampir tertelan gemuruh air, namun setiap katanya menggema nyaring dalam kehampaan.
...
Cerita ini pernah saya tulis dulu di tahun 2022 dengan judul 'RagaMelia' lalu saya ganti judulnya dan revisi keseluruhan alur, beberapa nama tokohnya juga saya ganti. Tapi semoga kalian masih suka dengan ceritanya 🫶🏻
Please comment to improve it!
Thank you chéri 🧡
YOU ARE READING
Once Again
RomanceKejadian di satu malam mengubah segalanya dalam hidup Kinan, hingga ia harus menerima kehamilannya yang di luar rencana. Namun dunia seakan tak berpihak, masalah baru justru datang ketika ia bertemu dengan Raga, Dokter kandungannya. WARNING⚠️ Cer...
