Seo Woo tau Namra akan marah, jadi ia siap dengan konsekuensi apapun.

Namra hanya berdiri di situ dan menatap Seo Woo dengan dingin.

"Kamu... datang kesini tanpa ngasih tau Imo Miri dan Samchon Han Seo..." ulang Namra, sungguh ia menahan amarahnya.

"Ye..." jawab Seo Woo pelan.

Onjo, Cheongsan dan Suhyeok dari tadi hanya berdiri disebelah Namra, bingung dengan arah percakapan ini.

"Seo Woo kau... YAAAAA APA KAU GILA!? NGEPAIN KAMU BERTARUH NYAWA HANYA UNTUK KESINI!? KAU TAU SENDIRI INI BAHAYA!? GIMANA DENGAN IMO DAN SAMCHON?! MEREKA PASTI KHAWATIR."

Langsung, Namra menyerang Seo Woo dan memukul pukulnya. Cheongsan, dan Suhyeok melihat Namra tantrum, langsung kaget dan mencoba untuk menahan Namra.

"Ohhh yaaa yaaa Namra tenang tenang~" Cheongsan mencoba untuk memisahkan Namra dari Seo Woo

"Yaa yaaaa Namra~" Suhyeok mencoba untuk menarik Namra mundur dari hadapan Seo Woo.

Akhirnya keduanya terpisah, memiliki jarak yang lumayan jauh supaya Namra tidak serang Seo Woo secara spontan.

"Namra-ya, mian. Tapi aku ngga punya pilihan lagi." ungkap Seo Woo lagi

"Ngga punya pilihan gimana?! Kenapa ngga kamu diem aja bersama Imo dan Samchon?! Kamu pasti aman bersama mereka." oceh Namra. Sungguh ia sangat frustrasi. Namun dirinya tersadar sesuatu...

"Jakkaman... Kamu kapan balik di Korea?!" Namra baru engeh tentang hal ini.

Seo Woo memberanikan diri dan mendekati Namra, "Tadi pagi, aku, Ayah dan Ibu pergi ke kantor Jipuragi untuk bertemu dengan Imo Chayoung dan Samchon Vin. Sebenarnya, Imo Cha dan Samchon Vin berencana untuk mengejutkanmu nanti saat pulang sekolah dengan kepulanganku." terungkaplah kejutan Seo Woo yang sudah ia rencanakan dari pagi.

Namra menatapnya dengan lamat, "Jang Seo Woo..." lirihnya

"Tapi lihatlah sekarang... Situasinya jadi kacau begini." kekeh Seo Woo.

Namra terdiam...

Seo Woo tau Namra pasti kesal dengan betapa gegabah dirinya. Namun ia tak bisa membiarkan sahabatnya melewati semua ini sendirian. Walaupun kedepannya situasi akan makin parah. Seo Woo sejak kecil sudah berjanji kepada dirinya bahwa ia akan selalu memastikan Namra aman.

"Namra-ya... aku tau kamu pasti marah, tapi sekarang bukan waktunya. Kita semua harus keluar dari sini."

Seo Woo jalan ke arah Suhyeok, "Suhyeok, apa kau tau pintu keluar dari sekolah ini? Seperti pintu belakang atau apapun." tanya Seo Woo

"Ada 2 pilihan sih." jawab Suhyeok pendek

"Apa itu?" tanya Seo Woo lagi

Suhyeok mengajak Seo Woo untuk duduk bersamanya supaya mereka bisa diskusi dengan nyaman. Cheongsan juga ikut dalam diskusi mereka.

Onjo memutuskan untuk tetap bersama Namra.

"Oke. Pertama kita bisa ke atap sekolah. Kita bisa menetap di situ untuk sementara hingga pihak kepolisian akan datang. Mereka pasti menyuruh team untuk mengecek kawasan ini." ujar Suhyeok dengan mantap.

"Namun jika begitu, apa kau yakin akan ada helikopter terbang ke-arah sini?" tanya Seo Woo, kurang yakin dengan ide Suhyeok

Suhyeok terkekeh dengan pertanyaan Seo Woo, Cheongsan pun sama. Seo Woo menatap mereka berdua bingung.

The OutbreakWhere stories live. Discover now