5| Sunset *FLASHBACK*

Start from the beginning
                                    

Vincenzo mengangguk setuju. Dirinya juga punya pendapat yang sama dengan dongsaengnya. semoga saja, Namra bisa menerima kabar buruk ini. 

Han Seo dan Vincenzo melanjuti jalan mereka ke ruang tamu dengan tenang, dan sesekali mulai percakapan.

-

*Wushhh~*

Suara air laut memenuhi sore mereka
Tawa mereka yang terdengar riang membuat sore semakin seru
Cipratan air laut yang mengenai kulit mereka terasa segar...

2 bocah berusia 13 tahun ini sedang bermain dengan senang di pasir putih sambil memandangi laut dalam depan mereka.

"Sini kauu~ Akan ku tanggkap~" seru Seo Woo, masih tengah mengejar Namra. 

Namra hanya tertawa senang karena hasil jailan dia ketemannya. "Tangkap aku kalo bisa tuan Jang~" ledek Namra dengan seru.

Seo Woo merasa terpancing. Dirinya lanjut mengejar Namra...

*Hap*

Seo Woo berhasil menangkap Namra. Seo Woo menguncinya dengan pelukan eratnya dari belakang dan menangkat tubuh Namra sambil berputar putaran. Namra teriak kaget dan seru saat ditangkap Seo Woo.

"Aaaaaa~ Yaa yaa turunin~ Aaaaa Seo Woo-ahhh jebal~~" mohon Namra dengan nada manjanya sambil tertawa riang.

Seo Woo masih ngga mau melepaskannya, tapi ia menurunkan Namra balik ke alas pasir. Namun pelukannya masih ia pertahankan. Namra memegangi kedua lengan Seo Woo yang tengah memeluknya. Dirinya merasa hangat dalam dekapan Seo Woo.

Namra akhirnya bisa menenangkan diri setelah bermain kejar kejar-ran bersama Seo Woo. Karena lelah, Namra menyandarkan kepalanya di bidang dada Seo Woo dan menghembuskan nafas lelahnya. 

Seo Woo sekarang menahan tubuh lelah Namra. Dengan perlahan, ia mulai mundudukkan dirinya dan menyamankan posisi Namra. Namra mengikuti langkah Seo Woo dan ikut terduduk. 

Keduanya saling melengkapi...
Namra bersandar pada bidang dada Seo Woo dengan nyaman...
Lengan kekar Seo Woo dengan setia masih mendekapi tubuh sahabatnya...
Namra terasa nyaman dan aman dalam dekapan sahabatnya, beberapa kali ia mengusap talapak tangan Seo Woo.

Keduanya memandangi pemandangan Laut didepan mereka. Langit yang dipenuh dengan burung burung kecil berlalu dan bersuara merdu. Hembusan angin angin mengenai kulit mereka. Wangi laut memasuki indera penciuman mereka. Langit biru yang sekarang sudah berubah menjadi jingga dan terbitlah matahari tenggelam. 

Namra tersenyum tenang, memandangi indahnya matahari tenggelam. Seo Woo memejamkan matanya, merasakan hembusan angin dingin di-sekitarnya, namun tidak dingin, untuknya hangat, karen Seo Woo berada didekapan Namra. Seo Woo kembali membuka kedua matanya dan menatap lamat Namra. 

*cup*

Tanpa disadari, Seo Woo mencium puncuk kepala Namra dengan tulus dan dalam. 

*tes*

Air matanya menetes ke puncuk kepala Namra.
Namra tertegun saat mendapati ciuman Seo Woo di puncuk kepalanya
Seo Woo mencoba untuk manahan isakan tangisannya...
Nihil...

Namra mendongakkan kepalanya untuk melihat Seo Woo. Disitulah ia bisa melihat mata lekatnya yang dipenuhi dengan air mata. Tapi senyuman hangatnya masih terampil. Namra tersenyum balik dengan hangat dan mulai beranjak dari senderan Seo Woo untuk menghadapinya.

"Cosa c'è che non va Seo Woo?" tanya Namra
(Ada apa Seo Woo?)

Seo Woo menundukkan kepalanya, tak kuat menatap Namra. Namra tau jelas kalo ada suatu hal yang Seo Woo harus ceritakan. Namra membawa kedua tangan Seo Woo pada genggamannya dan memberi kenyamanan. 

The OutbreakWhere stories live. Discover now