Chapter 3

74 16 0
                                    

“ᴀᴋᴜ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴛᴇʀᴋᴜʙᴜʀ ᴅᴀʟᴀᴍ-ᴅᴀʟᴀᴍ ᴅɪ ʜᴀᴛɪ sᴇsᴇᴏʀᴀɴɢ ... ʏᴀɴɢ ᴋᴜsᴇʟᴀᴍɪ ᴅᴇɴɢᴀɴ ɴɪᴀᴛ ᴜɴᴛᴜᴋ ʙɪsᴀ ᴋᴜᴍᴇɴɢᴇʀᴛɪ.”

✻ ═════ •❅• ═════

Tidak ingin terlarut dalam kebimbangan, (Name) pun ajukan diri 'tuk bertanya. Sang gadis mengambil kesempatan saat waktu istirahat, setelah semua anggota diberikan minumnya, (Name) sempatkan ungkapkan rasa gelisahnya.

“Atsumu, boleh kamu jujur padaku?”

"Ada apa? Ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Atsumu sembari mengelap peluhnya, "apa penggemarku ada yang merundungmu? Sini biar aku kasih pelajaran nanti."

Jujur saja rasa gelisah ini cukup mengganggu pikiran (Name). Dia tidak bisa tidur dengan tenang.

“Aku rasa Atsumu sekarang seperti menjauh akhir-akhir ini.” (Name) tidak berani menatap langsung sang kekasih. Menunduk memperhatikan kedua telapak kaki lebih baik menarik atensi. “Belakangan ini juga kamu terlihat dekat … umm … dengan gadis lain.”

“Pfft— hahaha! Astaga kukira kenapa … dia cuma rekan satu kelompok. Aku dekat dengan dia karena memang harus ada yang kami bicarakan,” jelas Atsumu.

Begitu kah? Haha, benar ini pasti hanya rasa takut kehilangan saja. Tidak mungkin Atsumu melakukan hal serendah itu.

“Terima kasih sudah jujur, Atsumu. Aku jadi lega sekarang,” ucap (Name) seraya tersenyum lepas.

Atsumu tampak tersentak, sekilas ada getaran pada irisnya. “Iya, kamu … cukup percaya saja padaku.”

_______
To be continued—-

Dear Atsumu, nyenyenye

______________
30 Maret 2022

Metanoia ᘛ Miya OsamuWhere stories live. Discover now