Chapter 2

86 18 0
                                    

“ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴊᴜɢᴀ ᴘᴀᴛᴀʜ ᴋᴀʀᴇɴᴀ ᴍᴇᴍɪʟɪʜ ᴏʀᴀɴɢ ʏᴀɴɢ sᴀʟᴀʜ.”

✻ ═════ •❅• ═════


Keputusan (Name) untuk menerima Atsumu mungkin bagai makan buah simalakama. Keberuntungan karena sudah bisa menjerat sang idola sekolah dengan titel populernya, tetapi juga kemalangan karena popularitas itu juga.

“Kenapa, ya, aku bisa memilih dia?”

Baru tersadar hubungan ini seperti permainan saja. Layaknya Atsumu yang memenangkannya dan (Name) kalah telak.

“Pagi-pagi wajahmu sudah ditekuk saja. Nih, makan onigiri,” ucap Osamu. Menaruh nasi kepal itu di atas meja (Name).

(Name) memandang tidak selera. “Apa hubungannya makan onigiri dengan wajah ditekuk?”

“Orang lain mengatakan, ‘Perut kenyang, hati pun senang.’ Aku sedang berbaik hati mau berbagi, loh. Yakin kamu menolak?”

Bagi Osamu makanan sebagai mood booster yang sedang terperosok di bawah. Tetapi tidak bagi (Name), dia bisa saja langsung mual bahkan saat baru mengunyahnya saja.

(Name) menggeleng lemah. Pikirannya masih berpusat saat menciduk Atsumu dengan perempuan lain. Rupanya semudah itu Atsumu berpaling.

“Aku sudah kenyang, Osamu.”

—--Kenyang dengan harapan palsu.

________
To be continued----

Lengserkan Atsumu dan hidup tenang.

Lengserkan Atsumu dan hidup tenang

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

______________
08 Maret 2022

Metanoia ᘛ Miya OsamuDove le storie prendono vita. Scoprilo ora