Chapter 10

98 16 0
                                    

“ɴᴀᴍᴜɴ sᴇʟᴀᴍᴀ ᴋᴀᴜ ᴍᴀsɪʜ ʙᴇʀsᴀᴍᴀᴋᴜ, ᴍᴀᴜᴋᴀʜ ᴋᴀᴜ ʙᴇʀᴀᴅᴀ ᴅɪ sᴀᴍᴘɪɴɢᴋᴜ ʟᴇʙɪʜ ʟᴀᴍᴀ?”

“sᴇᴘᴇʀᴛɪ ʏᴀɴɢ ᴋᴀᴜ ᴛᴀʜᴜ. sᴇʜᴀɴᴄᴜʀ-ʜᴀɴᴄᴜʀɴʏᴀ ʜᴀᴛɪᴋᴜ, ᴋᴇʜᴀᴅɪʀᴀɴᴍᴜ sᴇʟᴀʟᴜ ʙɪsᴀ ᴍᴇɴʏᴇᴍʙᴜʜᴋᴀɴᴋᴜ.”

✻ ═════ •❅• ═════


Hidup memang penuh tipu muslihat. Dekat dan pernah bersama sang kakak, tapi malah ditakdirkan berjodoh dengan adiknya.

“Sayang, masakanmu bisa gosong. Kau melamunkan apa lagi, sih?” Osamu menyadarkan (Name) yang tengah menggoreng tempura.

“E-eh … bukan apa-apa. Aku hanya sedikit mengingat kilas balik masa sekolah,” jujur (Name).

Osamu menopangkan dagunya di meja makan, memperhatikan sang istri yang mulai salah tingkah. “Tidak usah diingat-ingat. Pasti dalam ingatanmu itu hanya Atsumu yang berengsek.”

Alunan tawa langsung menyembur. “Hahaha … kaupikir sekolahku hanya tentang Atsumu?”

“Iya, dulu kamu, 'kan, bucin setengah mati.”

Baiklah, (Name) tidak bisa mengelak dulu dia pernah seperti itu. Mengejar-ngejar Atsumu sampai mata rasa dan tidak acuh dengan seorang yang padahal sedang menunggunya, Osamu.

Mengangkat tempura yang sudah matang, (Name) kembali menyahut sindiran sang suami. “Benar … dan Osamu yang selalu datang untuk menyembuhkanku. Terima kasih sudah memilihku jadi pendampingmu, Osamu.”

Kini keadaan terbalik, Osamu yang kelabakan menyembunyikan rona pada pipinya. “Iya … aku juga beruntung kamu mau menerimaku.”

Benang takdir yang sempat tertukar kini sudah terikat dengan benar pada yang seharusnya.

The end

Metanoia ᘛ Miya OsamuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum