cruel prince 06

Mulai dari awal
                                    

Raja Ares tersenyum tipis "ini tidak seperti yang kau pikirkan, ini kutukan yang aku dapat dari aku kecil, kutuk yang akan membuat orang takut berada di samping ku, makanya aku tinggal di hutan ini, hutan yang hanya ada siluman, di mana mereka menerima ku dengan baik dan menghormati ku sebagai raja mereka" ujar Raja Ares.

"Jadi kau bukan terlahir di sini? "

"Tidak, aku anak seorang Raja yang di segani oleh semua klan"

"Karena kutukan itu, orang tua ku mengasingkan ku kesini, dan mengangkat ku menjadi Raja pemimpin para siluman" lanjut Raja Ares tersenyum, tapi matanya jelas memancar luka yang dalam.

"Apa kau membenci orang tua mu? "

"Tidak, aku tidak pernah membenci mereka, lagipula tidak bener bener mengasingkan ku, mereka hanya tidak suka mendengar orang terus membicarakan putra mereka, dengan mereka mengirim ku kesini, maka rumor itu perlahan hilang"

"Tapi tidak seharusnya mereka mengasingkan mu kan?, dan rakyat juga tidak pantas membicarakan anak Raja kan?"

"Aku yang menyarankan pengasingan ini, dan mereka terpaksa menerima nya" ujar Raja Ares membuat Clarisa terdiam, keheningan menyapa mereka, hingga tiba-tiba Clarisa memengang tangan Raja Ares.

"Ini pasti menyakitkan" ujar Clarisa memengang tangan Raja Ares dan mengusap nya pelan.

"Tidak, ini sudah tidak sakit semenjak kau menjadi istri ku" ujar Raja Ares tersenyum tulus.

(Banyak rahasia yang tersimpan di balik cerita yang mengerikan) batin Clarisa.

"Apa kau tau cara untuk menghilang kutukan mu ini? " tanya Clarisa.

Raja Ares terdiam lama sekeli, pikiran nya terlihat sangat rumit (bagimana aku bisa mengatakan pada kau, kutukan ku akan hilang jika aku meminum darah nya) batin raja Ares menatap istrinya, yang juga sedang menatap nya.

"Aku tidak tau" ujar raja Ares menggeleng kepalanya.

"Aku yakin kau tau, tapi kau tidak mau memberitahu ku, yang mengutuk mu pasti memberitahu cara menghilangkan kutukan itu, dia tidak mungkin hanya mengutuk saja" ujar Clarisa membuat raja Ares terdiam.

"Dengan meminum darah mu" ujar raja Ares tiba-tiba.

"Hah? "

"Kutukan ku akan hilang jika aku meminum darah mu" ujar raja Ares, membuat Clarisa langsung memengang lehernya.

"Kau akan mengigit ku seperti vampir?, jangan ya, gigi taring mu itu walaupun pendek tapi tajam, sakit" ujar Clarisa.

"Siapa bilang aku akan mengigit mu? "

"Jadi kau akan menusuk ku dengan pedang kemudian membelah tubuh ku dan meminum semua darah ku? " tanya Clarisa, raut takut terlihat jelas di wajahnya.

"Hai kenapa kau berfantasi sangat jauh?, aku tidak akan membunuhmu , berpikir saja tidak" ujar raja Ares memengang bahunya Clarisa.

"Terus dengan cara apa kau meminum darah ku? "

"Sama seperti ya kau katakan tadi"

"Kau akan mengigit ku seperti vampir? ,tadi kau bilang kau tidak akan mengigit ku"

"Memang tidak, aku tidak akan pernah melakukan itu, biarkan saja kutukan ini, ini sudah lebih baik dari  sebelumnya, itu sudah lebih dari cukup untuk ku" ujar raja Ares

"Untuk sekarang aku akan percaya kata katamu, tapi aku punya firasat kalau suatu saat nanti kau akan mengambil paksa darah ku" ujar Clarisa membuat raja Ares merubah ekpresi wajahnya.

( kamu masih saja meragukan ku) batin raja Ares.

____

Setelah pembicaraan nya tadi malam dengan Raja Ares, esoknya Clarisa kembali berjalan jalan di taman kastil, ia berjongkok di dekat kolam, dan menatap pantulan dirinya di dalam kolam.

(Sabar,, Clarisa perbaikan komputer sudah mencapai 85%, tinggal beberapa persen lagi) batin Clarisa

Ia membasuk wajahnya dengan air kolam, yang terlihat sangat jernih dan terasa begitu begitu dingin saat menyentuh kulit tangan Clarisa.

"Ah dingin sekali" ujar Clarisa.

"Kalau kau tau dingin kenapa kau mencuci wajah mu dengan air itu" ujar seseorang membuat Clarisa terkejut dan hampir saja ia terjatuh dalam air.

"Ares,, kenapa kau suka sekali mengagetkan ku? " ujar Clarisa mengelus dadanya.

"Aku tidak bermaksud mengagetkan mu" ujar Raja Ares menatap datar istrinya, dan di balas tak kalah datar oleh Clarisa.

"Ngomong -ngomong kau terlihat tampan dengan rambut perakmu dan iris abu abu terlihat sangat manis di wajahmu, apalagi kamu memakai baju hitam" ujar Clarisa setelah lama menatap Ares.

Ares tersenyum tipis mendengar pujian istrinya "benerkan? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ares tersenyum tipis mendengar pujian istrinya "benerkan? "

"Eumm, terlihat tampan hari, dari hari hari sebelumnya, ya walaupun saat rambut hitam kau juga tampan, tapi aku lebih suka dirimu yang sekarang" ujar Clarisa serius.

"Rambut dan mataku seperti ini  kerena kutukan ku baru saja kambuh" ujar raja Ares membuat Clarisa melunturkan senyuman.

"Ah lupakan yang ku katakan tadi" ujar Clarisa, ia terlihat merasa bersalah, "aku permisi dulu" ujar Clarisa langsung pergi tanpa menunggu respon dari raja Ares.

Raja Ares tersenyum tipis "aku tidak akan bisa melupakan apa yang kau katakan hari ini istri ku" ujar raja Ares menatap punggung istrinya yang sudah sangat jauh.

_____

Angga Riansyah Antariksa Putra
5 maret 2022
20:42

ayo berpetualang bersama sistem! (Series 1)  Pre OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang