cruel prince 06

3.3K 557 21
                                    

Awas!!
Typo bertebaran dimana-mana
Selamat membaca.

----✰ĖӾØ✰ ---

Raja Ares menatap istri nya dari kejauhan, Clarisa terlihat duduk di gejebo yang terhubung dengan kamar nya, tangannya bergerak mengaduk teh, tapi tatapannya terlihat kosong.

"Ada apa dengan nya?, kenapa akhir akhir ini dia sering melamun" ujar raja Ares terus menatap istri nya dari jauh.

"Kalau aku bertanya padanya, dia pasti tidak akan menjawab nya" ujar raja Ares.

"Dan kenapa dia tidak memakai pakaian tebal , cuaca diluar sangat dingin" ujar raja Ares hendak melangkah, baru Satu langkah ia bergerak, langkah nya kembali terhenti.

Ia melihat lengannya sendiri yang penuh dengan sisik, ia juga memengang wajahnya yang juga penuh sisik, rambut putih, terdapat permata hitam di dahinya, iris mata yang berwarna merah berkilau, membuat nya berpikir dia kali untuk menghampiri istri nya.

Ia khawatir istri akan takut padanya, dan lebih parah nya lagi istri nya itu tidak mau bertemu dengan nya lagi.

Raja Ares hanya memperhatikan istrinya dari jauh, Raja Ares mengikuti langkah istrinya , pergi menuju taman kastil nya, berdiri antara jembatan kecil yang di buat sebagai hiasan taman.

"Ini kalau aku jatuh dalam sini kira kira aku mati tidak ya? " tanya Clarisa di dengar oleh raja Ares, ia menggenggam kuat tangannya sendiri.

"Pertanyaan macam apa itu, semoga kau tidak melompat ke sana Clarisa, akan sulit bagiku menyelamatkan mu" ujar raja Ares.

Matanya seketika membulat melihat Clarisa memanjat pembatasan jembatan, dengan gerakan sangat cepat, ia bergerak mendekati istri dan menarik nya menjauh dari pembatasan jembatan.

Bersama dengan itu sisi dan permata hitam di dahi raja Ares bersinar, karena menyentuh tubuh Clarisa.

Clarisa memberontak kuat ,karena ia terkejut terkejut tiba-tiba saja ada orang yang memeluk pinggang nya dan menariknya menjauh dari jembatan.

"Apa yang ingin kau lakukan? " satu suara membuat Clarisa berhenti memberontak, suara nya sangat familiar di telinga Clarisa.

Ia menunduk melihat ke bawah pinggang nya, mata Clarisa seketika membulat, melihat sisik bersinar di tangan yang melingkar di pinggang nya, ia melepaskan pelukan pada pinggang nya dan berbalik menghadap ke arah pelaku.

Clarisa sedikit mundur hingga punggung nya menyentuh pembatasan jambatan.

Ia ingin berlari menjauh dari mahluk di depan nya itu, namun entah kenapa kakinya tidak mau bergerak.

"Kau tidak mengenaliku Clarisa? " tanya raja Ares

Rasa takut di wajah Clarisa berkurang, di gantikan dengan wajah bingung.

"Suara nya terdengar familiar" ujar Clarisa, ia mencondongkan badan ke arah raja Ares.

Manatap lekat wajahnya yang juga sedang menatap nya,matanya memicing untuk memperjelas penglihatannya.

"Aaa Ares ternyata" ujar Clarisa terlihat kembali tenang.

"Ngomong-ngomong ya kenapa tubuh jadi seperti ini?"tanya Clarisa masih tidak ada jawaban.

"Aaa aku tau, kau siluman ular ya? " tanya Clarisa.

"Kenapa kau berpikir begitu? " tanya raja Ares mengerutkan keningnya.

"Ya karena ini " ujar Clarisa mengambil tangan Ares, menyibak sedikit lengan baju Ares.

"Ini sakit" ujar raja Ares, Clarisa langsung melepaskan tangan raja Ares.

ayo berpetualang bersama sistem! (Series 1)  Pre OrderTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon