Chapter ###

1K 193 26
                                    

(banyak banget yang ga ngerti alurnya, ya saya sengaja sih muahahahaha)
(Nanti bakal ada penjelasan, bentar lagi kita sampai)

Hari ini, hari ke-37.

Setelah ku coba merusak karakter Emma, Emma menjadi monster, dengan tangan yang bengkok kebelakang, dan kaki yang putus. Wajahnya meleleh, namun menunjukkan wajah sedih.

Dan sepertinya, karakter-karakter lain tidak melihat Emma sebagai karakter rusak.

"Emma, tolong ambilkan kertas itu ya!"

"∆kU iΠi EMm@"

"Hehe Terima kasih Emma!"

Agak mengerikan, namun ini suatu perkembangan yang menarik. Awalnya aku ingin melancarkan rencana 3 dengan membunuh karakter, tapi kita coba rusak beberapa karakter lagi.

Setelah itu, siapa yang harus kurusak lagi ya? Apakah itu Norman? Apakah itu Gilda? Apakah itu Phil? Apakah itu Ray?

Bagaimana cara merusak karakter Ray? Apa gunakan cara sebelumnya saja ya? Atau...

"Kenapa kau mau berbicara dengan ku [Name]?" Tanya Ray.

"Hey Ray, apa kabarmu?"

"...baik? Kau tidak seperti biasanya [Name]." Jawab Ray mengerutkan dahinya.

"Ray, tempat ini menyenangkan ya?" Ucap [Name] tersenyum sambil melihat sekeliling.

"Ya kalau ini bukan peternakan sih." Lanjut [Name].

"Peternakan? Apa maksud, [Name]?"

Lho?

Ray tidak tau peternakan?

"Ya peternakan? Kau tidak mengerti?"

"..Kau menyebut panti asuhan dengan peternakan? Kau mengerikan ya [Name]."

"Hehehe aku becanda kok!" Jawab [Name].

Ini aneh, ini tidak sama.

...

...

Dunia ini...apa?

Melihat keadaan yang tidak sesuai, [Name] mengurungkan dirinya untuk "merusak" karakter lain selain Emma.

Jam makan malam tiba

Semuanya duduk ditempat dengan tenang.

Terlalu tenang...

Emma dengan bentuk aneh nya berusaha duduk dikursi dengan menyeret badannya, ya karena kaki nya putus.

Namun tidak ada yang berkomentar aneh tentang Emma.

Semuanya...terasa normal...

Tapi ini tidak normal sama sekali.

Brak!

Semua orang menatap kearah suara.

[Name]...tanpa sengaja memukul meja dengan keras.

Ah bukan, dia sengaja.

"Sinilah kalian makhluk-makhluk beban dimensi, aku binasakan kalian!"

[Name] kemudian mengambil pisau makanan dengan cepat dan menusuk Norman yang duduk disebelahnya.

Semuanya terkejut, dan terdiam beku. Membuat [Name] dengan mudah membunuh mereka.

Masa bodoh dengan cara nomor 2, aku sudah muak dengan dunia ini.

Karakter-karakter itu mulai glitching seperti Emma, namun tidak seperti Emma, mereka langsung mati tanpa berubah bentuk.

Menusuk, menyilet. Dia lakukan dengan cepat.

Malam ini adalah malam berdarah buatan [Name].

Lautan merah membuat noda pada dinding dan lantai, [Name] menutup hidung guna menghalangi bau amis darah, semua nya sudah tergeletak tak bernyawa.

Kecuali [Name]
.

.
Dan satu anak itu lagi.

[Name] memandang anak itu bingung, dia tidak pernah melihat anak itu.

Mukanya blur, tak terlihat jelas, namun [Name] percaya bahwa dia sedang tersenyum lebar.

Siapa dia?

Kenapa dia hanya duduk disana?

[Name] ingin melangkah maju menghampiri anak itu, namun dia masih curiga dan tidak mau berbuat gegabah.

[Name] itu kalau sudah serius bisa pintar lho.

Namun perkataan anak itu membekukannya.

"Bagaimana rasanya hidup menderita selama 37 kali [Name]?"

"Kau... KAUUU!!!"

[Name] gemetar marah melihat anak itu.

Musuh, anak itu musuh.

Bunuh dia bunuh dia bunuh dia bunuh dia bunuh dia bunuh dia

[Name] melesat menghampiri anak itu, namun anehnya, [Name] tidak pernah sampai.

Dia terus berlari-lari, tapi semakin [Name] berlari, semakin anak itu mengecil menjauh.

Seakan-akan, [Name] berjalan mundur.

"Apa-apaan ini apa-apaan ini!" Ucap [Name] dalam hati.

Anak itu tersenyum lebar, bahkan terlalu lebar hingga mulutnya tersobek dari telinga ke telinga.

Perlahan, mata [Name] mulai menggelap, terasa seperti akan keluar dari mimpi.

"Tidak, tidak! Anak itu...aku..tidak bisa..kehilangan anak itu..."

Pluk.

Lalu [Name] membuka matanya, dan menemukan dirinya terbaring ditempat tidur.

"Sialan!" Kutuknya. [Name] mengerutkan dahinya marah,tangannya mengepal kuat.
.












.
Dirinya kembali lagi pada tanggal 2 Januari, hari ke-38

[END] ➶𝐒𝐄𝐂𝐎𝐍𝐃➴ || The Promised Neverland x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang