[END] ➶𝐒𝐄𝐂𝐎𝐍𝐃➴ || The Promised Neverland x Reader

ℂ𝕙𝕒𝕡𝕥𝕖𝕣 𝟠 [ֆɛƈʀɛȶ]

GAISS AKHIRNYA AKUN AUTHOR BALIK YUHUUU KEMAREN MAREN KE LOG OUT DAN GA BISA MASUK SOALNYA 😭😭
• • •

---

"Apa? Perdagangan manusia?"

"Ya, saudara-saudara kita telah dijual ke orang-orang jahat."

"Bukan orang sih lebih tepatnya" ujar [Name] di pikirannya sambil memutar bola matanya.

"Pft-BUAHAHAHAHAA" Gelak tawa Don menggema.

"Sebenarnya, lelucon apa ini hah?Ayo beri tahu lanjutannya." Ucap Don mengangkat kedua tangannya.

Sunyi, tidak ada yang menanggapi seakan-akan yang dikatakan Emma benar-benar terjadi.

"Kalian tidak akan bilang ini sungguhan...kan?" Tanya Don ragu.

"Ini sungguhan." Jawab Ray datar.

"Tunggu, bagaimana dengan Mama?"

Emma menundukkan kepalanya suram.

"Mama...menjual kita kepada orang jahat."

Mendengar itu, Don terkejut tak percaya.

"Tidak mungkin! Mama tidak mungkin menjual kita kepada orang jahat! Tarik ucapan mu Emma!" Elak Don.

"Don." Panggil Gilda.

"Orang yang menyukai panti ini, orang yang menyukai Mama seperti Emma...tidak akan sanggup berbohong seperti ini .." jelas Gilda.

"Apalagi, melihat [Name] yang biasanya ceria dan membuat lelucon, menjadi... dingin..." Sambung Gilda dengan memelankan suaranya pada kata dingin.

Semua menoleh ke arah [Name], benar saja melihat [Name] mengobservasi buku yang ia pegang dengan tatapan tajam.

Padahal mata [Name] cuman ngantuk doang, tapi gpp sih biar Don cepet nyadarnya trus [Name] bisa lanjut ngebo.

Saking ngantuk nya [Name], dia sampai ga kedengaran apa yang mereka-mereka bicarakan.

"Hmn harus nya sekarang dek Gilda cemas sama Emma, trus nanti apa lagi ya aduh... ngantuk banget pengen makan ayam krispi pake sambel goreng...trus nanti Si Don nanya tentang Conny, trus Norman bohong ya?..hmm ho'oh, terus TBL TBL takut banget lho, trus sedikit tremor ya, minum paramedis rasa lengkeng..hahihuheho, mawang yeager..."

Ya maap kadang [Name] suka error kalo ngantuk.

(ಠ_ಠ)━☆ﾟ.*･｡ﾟ

"Bagaimana pun, kita masih menganggapnya sebagai mata-mata"

"Jadinya aku sudah menebar perangkap."