Deon kini ada berada di kantin bersama kedua temannya,tentunya dengan Rian yang sedang sibuk dengan laptop di atas meja.

"Kita sarapan bersama,kalian ingin pesan apa?" Jeff menatap teman nya

"Aku,sandwich saja" Rian masih fokus dengan kegiatannya.

"Aku sama kan saja dengan mu" Deon tersenyum

Jeff mengangguk dan pergi untuk memesan.Kini hanya ada Rian dan Deon,entah kenapa Deon merasa canggung dengan Rian.Deon memberanikan diri untuk bertanya.

"Rian"

Rian menolah saat namanya di panggil,Rian mengangkat dagunya seolah bertanya apa.

"Are you okay?" Deon bertanya dengan hati-hati.

Rian mengangkat alisnya "Bukan kah pertanyaan itu harus nya untuk mu?"

Deon meneguk ludahnya kasar,Deon sangat tahu sifat temannya ini.

Rian menghela nafas kasar "Sudah berapa kali Deon?jika kau ada masalah berbagi lah"

Deon menundukan kepalanya "maafkan aku,tapi aku belum siap"

Rian menatap Deon "ceritalah saat kau siap"

Deon hanya mengangguk dia bersyukur mempunyai teman yang pengertian seperti Rian.

"Hei,kalian sedang membicarakan apa?"

Jeff datang dengan menu sarapan yang dia beli,dia menaruh makanan itu ke meja.

"Tidak ada"

Rian menyahut dia mematikan laptop nya memasukannya ke tas,dan mulai menggigit sandwich.

"Aku tidak percaya" Jeff memicingkan matanya curiga.

"Kami membicarakan tentang kapan akan membuang diri mu"

Deon berusaha mengalihkan pertanyaan Jeff.Sementara Jeff menatap horor Deon saat mendengar ucapan kejam Deon.

"hei!kau pikir aku barang bekas yang bisa di buang begitu saja!"

Rian dan Deon tertawa melihat wajah kesal Jeff,kemudian mereka melanjutkan kegiatan mereka sebelum memulai kelas mereka hari ini.

.
.
.

Sementara itu Jayden kini berada di kantor nya sibuk dengan urusan bisnisnya.Jayden menatap jam di tangannya

03.20 PM Sebentar lagi Deon pulang  - Jayden Membantin.

Tok tok

Suara pintu yang ke ketok mengalihkan perhatian Jayden.

"Masuk"

Jayden dengan suara dinginnya memberi perintah pada sang pelaku

Terlihat Reyhan berjalan masuk ke  ruangan Jayden,Reyham menunduk hormat ke arah Jayden

"maaf menganggu waktu anda tuan,saya ingin memberikan laporan distrik barat"

Reyhan mendekati meja Jayden dan meletakn sebuah map.

Jayden menerima map tersebut dan membukanya,Jayden membaca dengan teliti seringai kecil di wajahnya mengembang.

Jayden kembali memasukan kertas kedalam map lalu kembali menatap Reyhan.

"Good Job"

Mengingat sebentar lagi Deon pulang Jayden segera berdiri.

"Aku akan pergi kau urus sisa pekerjaan ku"

Reyhan yang mendengar perintah tuan nya mengangguk patuh.

Jayden berjalan dengan gagahnya keluar dari gedung,semua mata tertuju pada pesona nya
Jayden memasuki mobilnya meninggalkan area kantor nya menuju kampus Deon.

.
.
.

Deon kini sedang berjalan menuju rumah sakit tempat ibunya di rawat.Dia pulang cepat dari jam kuliah biasanya karena Dosennya yang sedang tidak hadir.

Deon ingin langsung pulang ke apartemen Jayden,tapi dia sangat ingin melihat kondisi ibunya,membuat Deon memberanikan diri untuk pergi ke rumah sa ko sakit.

Di perjalan Deon melihat seorang anak kecil yang berjalan di tengah jalan raya tanpa ada yang mengawasi,sementara itu di sisi lain sebuah mobil melaju dengan cepat.

"ADIK AWAS!!!!"

Tanpa pikir panjang Deon menghampiri anak tersebut dan menarik nya hingga dia terjatuh ke samping jalan.

Beberapa orang yang melihat adegan tersebut berjalan mendekati Deon dan melihat keadaanya.

Syukur nya Deon dan anak itu baik baik saja,Deon memegang pundak anak itu.

"Adik,kau baik baik saja?"

Deon bertanya saat anak itu menangis,dia melihat kondisi anak itu namun tidak ada luka sedikit pun,mungkin anak itu menangis karena terkejut.

"Jenal sayang"

Suara seorang wanita terdengar menerobos kerumunan orang-orang,lalu mendekap anak kecil yang di selamatkan deon.

"Kau baik-baik saja?ada yang luka sayang?"

Wanita itu menatap khawatir pada anaknya.Deon tersenyum mendengar nada khawatir wanita tersebut.

Anak itu menggeleng sambil masih menangis,dia menatap ke arah Deon membuat wanita itu juga menatap Deon.

"Terimakasih,terimakasih telah menyelamatkan anak ku" ucap wanita itu tulus

Deon tersenyum "sama sama nyonya"

"Sayang,berterimakasih lah pada kaka itu"

"Terimakasih Kak"

Suara lembut anak itu terdengar di telinga Deon,membuat remaja itu tersenyum dan mengelus kepala anak itu.

"Sama sama,lain kali kau hati-hati ya" Deon mengelus rambut anak kecil itu.

Anak itu menatap lengan Deon yang tergores dan mengeluarkan darah.

"Tangan kaka berdarah"

Suara anak itu membuat wanita dan Deon menatap ke arah lengan Deon.

"Astaga tangan mu berdarah,ayo ke rumah sakit"

Deon menggelengkan kepalanya menolak ajakan wanita itu

"tidak apa,ini hanya luka kecil"

"Ta-"

Ucapan wanita itu terhenti karena Deon yang  menyelanya.

"Tidak apa nyonya,saya harus pergi sekarang"

Wanita itu ingin menghentikan Deon,tapi sepertinya dia sadar Deon sedang buru buru membuat wanita itu membiarkan Deon Pergi.





JAYDEN OBSESSION

Chapter ini sudah di revisi semoga kalian menyukainya

Maaf Jika masih banyak typo yang bertebaran dan kata kata yang tidak tersusun rapi serta huruf kapital yang tidak rapi

Jangan lupa untuk FOLLOW VOTE & TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN

HAPPY READING

JAYDEN OBSESSION (BXB) TERBITWhere stories live. Discover now