Us

1.9K 123 14
                                    

Cie, kangen gak?










Rosé dan Ryujin saat ini sedang bersiap-siap, berpakaian rapih, dan yang pasti penampilan mereka sudah cabang alias cakep banget! Rencananya, hari ini Rosé mau ke bengkel buat memper-ganteng vespa kesayangan yang dia punya.

Tentang semalem? Belum resmi, kok. Mereka belum jadian, baru saling confess aja. Rosé nggak mau ambil tindakan terlalu cepet, takut kena prank lagi. Ya, walaupun bukti sudah terpampang jelas, yang namanya takdir, apa sih yang enggak? Hehe.

Zaman masih sekolah itu, masa-masa mereka pendekatan ala-ala anak muda lah ya, Rosé anaknya pantang menyerah. Berbeda dengan Jennie yang masih malu-malu kucing, dia harus nutupin perasaannya dengan waktu yang lama, dan baru diungkapkan semalam. Hebat? Atau, Jennie terlalu lemah?

️️ ️️ ️️️️️️️️ ️️ ️️
[Flashback On]

Rosé's POV.

Waktu itu saat di Kantin, Rosé lagi kumpul bersama anggota gengnya. Ada Ryujin, Seulgi, Wendy dan Tzuyu. Mereka masih kelas 11 dan sama-sama masuk ke jurusan IPS. Kok nggak IPA aja? kata Ryujin, Sulit banget bro. Hidup gue udah susah ditambah itung-itungan, nambah beban ae. Hmm.

Kondisi di Kantin penuh banget sama murid dari berbagai kota yang sekolah ke Jakarta. Sekolah yang ditempati Rosé dan kawan-kawan ini cukup terkenal, banyak prestasi yang didapatkan oleh murid yang mengatas namakan sekolah ini. Jadi, siapa yang nggak tertarik, kan?

Seperti biasa, Rosé yang selalu duduk di meja buat curi-curi pandang ke crushnya, tentu itu adalah Jennie. Jennie ini cukup susah dicari menurut Rosé, karna badannya yang mungil jadi kadang kehalang sama murid yang badannya tinggi atau besar. Yang beda dari Rosé and the gang ini adalah pakaian bawah mereka. Iya, mereka pakai rok tapi dalemannya dikasih jeans. Biar nggak terlalu feminim katanya.

Rosé ini sudah confess beberapa kali ke Jennie, tapi ya jawaban dari pujaan hatinya itu tetep mau jadi temen dekat aja. Rosé udah kebal banget kalo jawaban doi masih sama walaupun kadang bikin nyesss kirain kan ada perubahan, gitu. Si blondé nggak mau nyerah gitu aja, bahkan berbagai cara yang Rosé lakuin untuk luluhin hati Jennie ini. Salah satunya, Jennie pernah diajak Rosé ke tempat angkringan di Jakarta. Mungkin nggak romantis, tapi menurut Rosé itu bisa mempererat tali hubungan mereka. Gue ajak dia ke tempat angkringan gini, biar bisa nyemil bareng. Waktu itu juga dia seneng kok, ditambah ketawa terus selama disana, Hihi.

Banyak cerita dan kejadian yang terjadi diantara mereka berdua. Dari Jennie yang selalu didekatin sama cowok yang nggak seberapa itu di mata Rosé. Jennie yang selalu digenitin sama temen kelasnya, Rosé kadang sampai merasa jengah, ingin rasanya menyeret mereka sampai ke lapangan.

Jennie's POV.

Jennie sudah menyukai Rosé sejak kelas terakhir SMA. Jadi secara waktu, Jennie itu menyembunyikan perasaannya selama satu tahun. Dia selama ini tidak menunjukkan rasa sukanya ke Rosé dan hanya dipendam saja. Dan waktu di Cafe itu, Jennie hanya akting. Seolah-olah dia hanya cuek saja, padahal dalam hatinya.. dia ingin berteriak Hey! I have crush on you too, Rosé, tapi tetap saja Jennie di pendiriannya ingin bilang di waktu yang tepat.

Pada saat Papah Jennie sedang bersantai di ruang tengah, Jennie dipanggil Papahnya untuk turun. Katanya.. Papah mau ngobrol sesuatu sama Jennie, dan itu tentang perjodohan. Kenapa baru lulus satu tahun sekolah dan belum kuliah sudah mau dijodohkan? kata Papah gini, Papah nggak mau kalo kamu nanti dapet orang yang tidak tepat. Makannya, Papah jodohin kamu sama anak dari kerabat dekat Papah di kantor. Papah Jennie juga tahu kok kalo Jennie itu menyukai Rosé, dia selalu lihat anaknya lagi ngestalk akun Rosé. Dan posisinya itu, Jennie duduk di sofa ruang tengah dan Papahnya selalu lihat dari belakang. Begitu.

Adore You | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang