PART 3 - 12 IPA 3

27 5 0
                                    

Buat yang  mau tau, nih kurang lebih kayak gini visual dari Mahardika, diantara temen-temen SMA Pradita yang gw kenal dia salah satu anak yang punya kulit putih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Buat yang  mau tau, nih kurang lebih kayak gini visual dari Mahardika, diantara temen-temen SMA Pradita yang gw kenal dia salah satu anak yang punya kulit putih. Dia memang punya wajah yang ramah tapi dia termasuk orang yang paling dingin yang pernah gw kenal. Irit ngomong banget. 

***

"Hee Dik pindah kelas gak?" Tanya seseorang yang tiba-tiba menepuk bahunya dari arah belakang.

"Eh..." Jawab singkat Dika lalu menggeleng kepala tanda tak tahu

"Wes ndelok papan pengumuman kelas durung?" (Sudah lihat papan pengumuman kelas belum?) Tanya siswa ini lagi. Dan kembali lagi jawaban Dika hanya menggeleng kepala tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Owalah, Yowes ayo di delok bareng" (Owalah, Yaudah ayo dilihat bersama) Ajak siswa yang dikenal dengan nama Doni ini. Teman sekelas Dika sejak kelas 11 karena saat kelas 10 Doni ini berasal dari kelas IPA 4 . Mungkin karena faktor sikap dan nilainya akhirnya dia dipertimbangkan untuk pindah ke kelas IPA 3 saat itu.

Mendapat ajakan itu, Dika hanya mengangguk tanda "mau". Lalu melangkahkan kakinya menuju papan pengumuman pembagian kelas baru yang berada di tengah halaman sekolah.

Sesampainya mereka di depan papan pengumuman, pemandangan ramai dipadati oleh para siswa yang ingin memastikan kelas mereka berada. Beberapa siswa laki-laki bersantai dibawah gazebo sembari menunggu papan pengumuman sepi atau berharap ada siswi perempuan yang memberi tahu mereka secara sukarela. Biasanya opsi kedua ini sering terjadi dan berpihak kepada siswa favorit atau menarik. Kalau sekarang itu bisa disebut sebuah privilege.

Melihat segerombolan siswa bersantai di gazebo Dika mengajak Doni menuju ke gazebo tersebut dengan maksud menunggu papan pengumuman sepi.  Selain malas bergerombol dan mengantri Dika memang  memiliki jiwa-jiwa yang  santuy.

Belum sempat mereka sampai ke gazebo itu. Salah satu teman mereka yang bernama Mamas atau nama aslinya Dimas ini memanggil mereka dari arah samping kanan mereka berjalan.

"Heii.." Sapanya dengan gaya asik. Dika dan Doni refleks berhenti berjalan dan menolehkan wajah mereka ke arah sumber suara.

"Sekelas maneh kii" (Sekelas lagi nih) Ucapnya lagi

"Dadi bener sing dikirim Ayla nang messenger wingi" (Jadi benar yang dikirim Ayla lewat messenger kemarin) Jelas Doni

"Loh wes dikabari Ayla?" (Loh sudah dikabari Ayla?) Tanya Mamas

"Aku panggah berarti?" (Aku tetap (dikelas IPA 3) berarti?) Sela Dika

"Iyo Dik" Sahut Doni lalu diikuti anggukan Mamas. 

Melihat hal itu, mamas mengajak mereka mereka  untuk membalikkan langkah dan menuju ke ruang kelas 12 IPA 3.

***

"Sopo iki ketuane?" (Siapa ini ketuanya?) Teriak Meyrisca, siswi kelas 12 IPA 3 paling cerewet yang berdiri di depan papan tulis. Ia tak mendapat respon agak  lama, pemandangan yang ia lihat hanya keributan dalam kelas. Siswa cowok bergerombol di pojok kelas paling belakang sambil memainkan gitar dan nyanyi bareng.

"Awakmu ae ris" (Kamu aja ris) Teriak salah satu siswa cowok yang enggan ribet dengan tugas ketua kelas

"Heeh awakmu ae ris, pinter merintah" (Iya kamu ajar is, pinter memberi perintah (ngatur)) Ledek Mamas

"Nah iyo" (Nah iya) Ucap siswa lain

Melihat keributan itu, murid perempuan di kelas IPA 3 semakin tidak tertarik dengan pembahasannya.

"Ealah yowes karepmu rek males akuu" (Ealah yaudah terserah kalian rek malas aku) Jawab Meyrisca yang sudah sebal dengan tingkah laku teman cowok sekelasnya itu. Yang kemudian membuat suasana menjadi lenyap lagi.

Dika yang melihat itu hanya diam. Lalu pandangannya mengarah pada Meyrisca yang berdiri di depan bangku paling depan sedang berbicara dengan siswi yang rambutnya teurai rapi.

"Huffft..." Hela nafas Meyrisca di hadapan Dara

"Wes Mey bene" (Sudah Mey biarin) Suara Dara menenangkan Meyrisca

"Wes Dar melu aku nang kantin ae" (Sudah Dar ikut aku ke kantin aja) Ucap Meyrisca lalu menarik pergelangan Dara sambil menunjukkan mulut cemberutnya. Dara segera berdiri dan mengikuti ajakan teman sekelasnya ini.

"Heii..." Tegur siswi lain dari bangku belakang

"Arep nandi?" (Mau kemana?) Tanyanya kemudian

"Kantin Ay" Jawab Dara sambil menoleh ke belakang

"Aku meluu" (Aku ikuuut) Jawab Ayla menggemaskan

"Meluan to kowe iki Ay" (Ikutan aja kamu ini Ay) Ledek Dika

"Lapo to dik?" (Kenapa to Dik?) Ucap Ayla pada Dika yang secara refleks juga mengarahkan pandangannya pada Dika yang duduknya tepat di barisan bangku Ayla berdiri

"Melu-melu ae, Meri ye we" (Ikut-ikut aja, iri ya kamu) Tambahnya lalu diikuti dengan gaya menjulurkan lidah bak meledek

Hal itu membuat Dara tersenyum lalu menarik tangan Ayla. Senyum yang muncul dari wajah Dara membuat Dika senang. Hingga mereka bertiga hilang dari pandangan Dika, Lalu Dika kembali ikut nimbrung bercanda dengan teman-temannya.

Setelah beberapa menit bergurau dengan teman-temannya. Dika merasakan lapar hebat. Mungkin efek belum sarapan tadi pagi juga.

"Don, melu aku" (Don ikut aku) Ajak Dika pada Doni

"Nandi Dik?" (Kemana Dik?) Tanya Doni

"Nang kantin, aku gurung sarapan" (Ke kantin, aku belum sarapan) Ucap Dika sambil memegang perutnya

"Ayo.." Jawab Doni mengiyakan

"Sek yo rek tak ngeterne Dika nang kantin. Gung sarapan de'e" (Bentar ya rek aku antar Dika ke kantin. Belum sarapan dia) Pamit Doni pada teman-temannya. Setelah semuanya mengiyakan mereka segera meninggalkan ruang kelas yang berada diantara kelas 12 IPA 2 dan 12 IPA 4 itu.

 Setelah semuanya mengiyakan mereka segera meninggalkan ruang kelas yang berada diantara kelas 12 IPA 2 dan 12 IPA 4 itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kenalan sama visual Mahardika rasanya kurang kalau ga dikasih tau visual Daranya kayak gimana. Nih gaes buat visual Dara Kusuma Arum. Perempuan yang jadi alasan Dika tertuang menjadi sebuah karya.

Udah dulu gaes sampai part 3 nya. Sampai ketemu di Part Selanjutnya!!!

BTW jangan lupa vote yak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MAHARDIKAWhere stories live. Discover now