LIAM. (Inti GRIFIN ).

Sedangkan satu orang hanya menyaksikan dengan tenang tanpa ikut berkomentar seperti yang lainya.

Sedangkan satu orang hanya menyaksikan dengan tenang tanpa ikut berkomentar seperti yang lainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ORLANDO. (Wakil ketua GRIFIN).

Felix menyembunyikan Bia di belakang punggungnya karena melihat teman-temanya yang sangat antusias menyambut Bia. Dia hanya ingin menjauhkan Bia dari kawanan pakboy-pakboy tadi.

"Erik!" Panggil Felix.

"Ya, napa bos?"

"Beliin baju buat ni cewek, uangnya ntar gue ganti"

"Baju buat apa bos?"

Erik menatap pakaian Bia beserta Felix, pakaian mereka terlihat basah.

"Kalian berdua kehujanan yah?" Tanya Erik.

"Iya, bisa di bilang gitu. Trus gue nemu ni cewek di jalan" Ucap Felix.

Bia melotot kepada Felix.

"Enak aja! gue yang mungut lo di jalan yah!" Ucap Bia tak terima.

Felix mentap Bia datar.

Bia sebenarnya sedikit takut, namun dia berfikir Felix tidak akan berani macam-macam, karena di dalam markas saat ini cukup ramai.

"Udah-udah, jadi beliin baju ngga nih?" Erik melerai Bia dan Felix.

"Jadi lah, masa gue pake baju basah gini!" Ucap Bia.

"Gak pake baju lo aja bos?  di sini juga baju lo banyak kan?"

Felix mempunyai ruangan pribadi di dalam markas, dia juga sering menginap di sini. Jadi, tentunya banyak bajun miliknya yang berada di markas.

"Terus gue di suruh make pakaian dalam Felix gitu? yakali!"

Mendengar ucapan frontal Bia, semua orang yang berada di dalam markas sontak merah padam karena malu.

Erik menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya juga sih"

"Oke kalau gitu gue pergi dulu guys" Erik langsung keluar dari markas untuk membeli pakaian Bia.

Apakah Erik tidak malu jika membeli pakaian wanita beserta dalamannya? tentu saja tidak. Kan pasti ada mbak-mbak pelayan yang perempuan, tinggal minta tolong lah.

"Oh ya gue belum tau nama lo. Jadi, nama lo siapa?" Tanya Felix sambil melangkah dan duduk di salah satu kursi di markas tersebut.

Bia juga ikut duduk di samping Felix karena dia tidak mengenal siapa-siapa di sini.

"Gue Bia" Ucap Bia sambil tersenyum tanda perkenalan.

"Bia yah? namanya cantik banget loh, kayak orangnya" Goda zaka.

Bia yang di puji cantik pun langsung terbangggg melayanggg tinggi di udara wkwk.

"Ah, bisa aja lo!" Bia menunduk malu.

TRANSMIGRASI FEBYANA (END)Where stories live. Discover now