[1] People. ✓

People-08.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

   
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Gue bosen banget. Ngapain ya?"Tanya Vikent kepada Artsa yang lagi mengupas jeruk.

Artsa yang tadinya lagi mengupas jeruk langsung berhenti dan menatap Vikent. "Istirahat. Lo lagi sakit."Singkatnya.

Di sini hanya ada Vikent dan Artsa. Yang lain lagi pergi ke kampus, semuanya dapat jadwal pagi. Chenlio tadinya dilarang oleh Jaevatio dan Arasta untuk kuliah dulu karena kepalanya belum sembuh, tapi si Chenlio ini membujuk mereka berdua untuk mengizinkannya.

Tadinya sih, Chenlio membujuk mereka dengan traktiran. Tapi itu hanya berlaku ke Jaevatio sedangkan Arasta enggak.

Arasta bakal mengizinkan Chenlio untuk datang ke kampus kalau Chenlio mau menggantikan posisi Arasta yang menjadi penyanyi untuk singing perfomance di acara besar kampusnya.

Judul lagu yang bakal mereka bawakan itu A New Beginning. Jadi si Arasta merasa kalau suaranya gak cocok buat lagu ini, dan bahasa lagunya itu berbahasa Cina, sedangkan Arasta bisanya bahasa Jepang.

Chenlio menerima tawaran Arasta karena lumayan ada kegiatan daripada harus nolep. Lebih menyenangkan lagi, Chenlio nanti bakal bernyanyi bersama kakak tirinya, Réynald.

"Art."Panggil Vikent.

"Kenapa?" Artsa menoleh kearah Vikent.

"Mau tanya sesuatu dong. Damian itu.. siapanya lo sama Arasta?"Tanya Vikent sambil memejamkan matanya.

"Uhuk-uhuk." Suara Artsa yang lagi tersedak membuat Vikent membuka kedua matanya.

"Eh, lo gapapa kan?"

Artsa menggelengkan kepalanya. "Enggak. Bisa ulangin pertanyaan lo, gak?"

"Damian itu siapanya lo sama Arasta?"

Artsa mengernyit. "Damian yang mana? Nama Damian ada banyak, bukan cuma satu."

Vikent mencoba mengingat-ingat lagi. "Kurang tau gue, tapi kalau gue inget-inget lagi, namanya itu Damian atau Dobby."

Artsa gak menjawab, dia malah menunjukkan wajah yang gak ada ekspresi. Vikent yang merasa gak ada jawaban Artsa langsung menoleh kearah Artsa.

Ini perasaan Vikent aja atau gimana tapi kenapa muka Artsa terlihat dingin banget?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

   
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

   
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

   
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

   
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Jiù ràng jiéshù chéngwéi xīn de kāishǐ."