People-02.

57 44 95
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Pagiku cerahku, matahari bersinar, ku gendong tas merahku, dipundak. S'lamat pagi semua, ku nantikan dirimu, didepan kelasmu. Menantikan kami. Guruku tersayang, guru tercinta, tanpamu apa jadinya aku? Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal. Guruku, terima kasih ku."

Jivan bersenandung ria sambil berjalan menuju ke kantin. Kali ini dia sendirian, enggak ada Chenlio maupun Teguh yang menemaninya.

Beda jurusan banh. Lagipula selain beda jurusan, jadwal mereka waktunya berbeda-beda. Jivan dapatnya jadwal pagi, sedangkan Chenlio dan Teguh siang nanti.

Chenlio ada dijurusan seni, Teguh dijurusan ilmu pengetahuan alam, lebih tepatnya fisika sih. Sedangkan dirinya ada dijurusan psikologi.

Lagipula, jurusan seni musik dengan psikologi, jaraknya lumayan jauh. Koridornya harus melewati beberapa jurusan terlebih dahulu.

Di universitas ini ada beberapa jurusan, antara lain jurusan seni musik, seni rupa, IPA, IPS, psikologi, matematika dan juga IT.

"Jivan!"

Teriakan membuat yang lagi berjalan sambil bersenandung langsung berhenti. Jivan membalikkan badannya kearah suara itu.

Ada Ningzhua yang sedang berlari menuju Jivan.

"Kenapa Zhua?"Tanya Jivan seraya tersenyum kearah Ningzhua. Jadi orang itu harus ramah, murah senyum, jangan dingin-dingin kata Jivan.

"Anw, titip ini ke Chenlio, ya. Makasih, maaf ngerepotin."Balas Ningzhua sambil memberikan sebuah makalah kerja kelompok yang seminggu lalu dikasih oleh dosen.

"Oke." Jivan mengambil makalah itu yang Jivan gak ngerti sama sekali isinya apa.

"Makasih ya, Jivan!"Teriak Ningzhua sambil berlari menuju temen-temen Ningzhua yang udah menunggu ditaman.

Jivan hanya tersenyum.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jaevatio berjalan menuju minimarket sendirian. Iya sendirian, enggak ada teman-temannya yang menemaninya.

Yaha, kasian jomblo.

Jaevatio ke minimarket sebenarnya mau beli ramen, dan makanan ringan yang ingin habis di kost-an, itupun juga karena Chenlio. Jaevatio juga gak ngerti, kenapa Chenlio bisa sesuka itu sama ramen. Apa enaknya? Padahal ramen itu kan, pedes.

Malah, kata Chenlio, ramen dikasih susu sama keju itu enak. Enak darimana coba? Yang ada mau muntah, udah susu dicampur keju lagi, ewh.

"Gue bakal sekalian beli ice cream, deh."Gumam Jaevatio saat melihat ada ice cream di dekat rak-rak yang berisi ramen.

[1] People. ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz