Chapter Four ; 5 AM Early Morning surf and Sick.

30 5 1
                                    

Rio's POV

Aku menggeleng saat aku memasuki kamar yang ditempati kedua adikku dan Taina. Mereka bertiga tidur bersama setelah 'acara menginap' ala mereka. Mereka semalam pulang kerumah setelah hang out berempat, katanya mereka butuh menenangkan diri dari masalah mereka. Taina juga sudah kembali bermain bersama mereka setelah masalah yang menimpanya beberapa minggu yang lalu. Kenapa aku bisa tau? Duo tuyul yang memberi tahuku.

Aku ingat mereka janjian untuk surfing di pagi hari sekalian cari sunrise, sekarang jam 04.30 WITA dan mereka masih tidur seperti kerbau. Rencananya ada Ketut juga, tapi katanya dia berhalangan karena ada suatu acara keagamaan.

"GOOD MORNING GOOD MORNING AND HOW ARE YOU-"

"PRETTT PRETTT"

Tidak ada reaksi sama sekali,

"SELAMAT PAGI INDONESIAAAAA"

"GENERASI MAGER KATANYA MAU SURFING"

"BANGOONNN"

Tidak ada yang merespon teriakanku, beruntung rumah sepi hari ini, jadi aku bebas berteriak, hahaha. Aku lihat Ryuki menggeliat pelan sambil memeluk 'Grizz' kesayangan Reina. 'Grizz' boneka dengan karakter beruang madu yang kubelikan untuknya saat surfing di Sydney tiga tahun yang lalu, sebenarnya aku membelikannya satu set, ada dua lagi karakter panda dan beruang kutub, tapi alih-alih dia menyimpan semuanya dia memberikannya ke kami berdua, si panda untukku, dan si beruang kutub untuk Ryuki, katanya pas sesuai personaliti kita masing-masing, ada-ada saja.

"Reina, bangun sayang katanya mau surfing?", tanyaku pada Reina, sambil mengusap pipnya.

Eummm...

Dia mengerjapkan matanya setelah mengerang, "Ohayou Rio, jam berapa ini?", tanyanya dengan suara serak.

"Jam setengah lima lebih. Yok bangun", ajakku padanya. Tetapi dia tetap pada pose imutnya dengan setengah nyawanya belum terkumpul, "Bantu onii-chan bangunin Ryuki sama Taina ya, Rio mau bikin sarapan", lanjutku sambil beranjak dari kamar mereka bertiga.

Aku bergegas memasakkan makan untuk adik-adikku dan Taina.

Taina Angel Izquierdo, gadis blasteran Puerto Rico-Indonesia, sama seperti kami bertiga bedanya kalau kita itu blasteran Indonesia-Jepang. Seseorang dengan aura positif sejak pertemuan pertamaku padanya dengan fluent yang broken seperti kita bertiga. Yang membuatku tertarik padanya selain skill surfingnya yang impressive sangat lebih dari teman-teman seusianya, air barrelnya jangan diragukan lagi, Ryuki mungkin tidak sebagus dia, satu lagi yang ku kagumi darinya adalah bagaimana bisa dia tetap memancarkan cahaya dari dalam dirinya meskipun orang-orang di sekitarnya membawa petir dan badai?

Sebuah suara seorang gadis menginterupsiku dari arah tangga, "Hmm, looks good", katanya riang sambil setengah berlari menuruni tangga dan berlari ke arahku, "Rio masak apa?", tanyanya.

Aku tersenyum kecil dengan kelakuannya, "Good Morning Taina" "Cuman masak nasi goreng sama telur, soalnya duo tuyul suka makan itu" , jelasku apa adanya. Taina terkekeh karena panggilan 'Duo tuyul' yang ku lontarkan. Kebetulan nasi goreng buatanku hampir jadi, ku ambil satu sendok kecil lalu kuarahkan ke Taina,

"Coba Rasakan", kataku sambil mengarahkan sendokku padanya. Dia menatapku ragu tapi dia tetap membuka mulutnya.

"Gimana?", tanyaku memastikannya.

Alisnya terangkat, matanya berbinar-binar, "ENAKKK PAKE BANGETT", katanya antusias.

Dia mengembalikan sendoknya kepadaku sambil berkata, "Aku baru tau kamu bisa masak, hehehe" "Mirip nasi goreng buatannya Mama kamu btw. Ryuki dan Reina bought this when sekolah, a week ago maybe, jadi rebutan sama aku sama Ketut", lanjutnya.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Feb 07, 2022 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Chase the sunrise for us.  [Waida Brother Fanfiction]Onde histórias criam vida. Descubra agora