Chapter 34. Aectrum (2)

Comenzar desde el principio
                                    

Tapi ..., Ini sangat hangat, aku merasa nyaman saat Veldora bertingkah manja di depanku. Apalagi dengan rambut nya yang halus saat aku mengelusnya. Ternyata dia sangat tampan jika tidak banyak bicara.

"Apa yang kau tertawakan ?"

Veldora sedikit menengadah hanya untuk melihatku.

"Tidak ada."

Veldora yang terkadang menyebalkan, tapi juga membuatku sangat nyaman. Tapi nyamannya hanya 40% sifat menyebalkannya 60%.

Ia melanjutkan membaca kembali, tidak memperdulikan aku yang masih cekikikan sedari tadi. Sudah berada lama kami bersama ? Jika di bilang bersama ... Itu sudah cukup lama sekitar 2 tahun lebih ...

... Jika menjadi sepasang kekasih ..., Mungkin baru beberapa Minggu sejak kami menjalaninya bersama.

Aku penasaran kenapa Veldora saat itu mencintai ku ..., Meskipun tau bahwa di kehidupan sebelumnya, aku adalah seorang lelaki.

"Veldora ...,"

"Hm ..." Balasnya tanpa memalingkan pandangan.

"Kenapa kau menyatakan cinta padaku saat itu ?" Tanyaku seraya mengelus rambut pirang keemasannya.

Mengingat dia menyatakan cinta saat itu, aku bisa merasakan ujung bibirku yang tertarik simpul.

Veldora menghentikan aktivitas nya, ia menengadah menatapku dengan wajah datar.

"Hm ..., Karena kau jelek."

💢

Bletak!

"BISA TIDAK SEHARI SAJA TIDAK MEMBUATKU KESAL!"

Dahinya kini berdenyut merah saat aku menamparnya dengan keras.

"Aduduh ... Itu sakit Rimuru, kau tidak berperasaan!"

"Siapa peduli!"

Entah dia maupun aku, kami bersama-sama mendengus kesal, memalingkan wajah bersama.

Veldora yang masih berada di atas pahaku yang di buatnya menjadi senderan, menatap kembali manganya dengan kesal.

"Lagian, kenapa tiba-tiba begitu ?"

"Tidak ada ..., Aku hanya ingin bertanya."

"Ck, dasar tidak jelas, kau tidak keselek meja kan sampai otak mu tidak bisa di pakai?"

Ap-!

Tangan ku terkepal dengan erat, ingin rasanya memukul naga yang sedang berbaring santai ini.

"Lupakan, kau tidak perlu pikirkan apa yang aku katakan sebelumnya."

Bruk

Aku bangkit tanpa aba-aba, membuat kepala Veldora jatuh kelantai dengan keras.

Rasakan itu pak tau!

Dia meringis kesakitan, tapi saat aku ingin pergi. Sebuah tangan memegang pergelangan tangan ku, menahan tubuhku yang hendak pergi.

Veldora yang telah mengambil posisi duduk, kini ia membuat ku duduk di atas pangkuannya. Memeluku dari belakang.

"Setelah semua yang kau lakukan ? Kau ingin pergi begitu saja ?" Ucap nya seraya meniup Tengkukku.

Aku bisa merasakan nafasnya yang panas di belakang leher ku, membuat semua tubuh ku merinding.

"L-Lepaskan aku! Atau aku akan memukulmu lagi!"

"Silahkan jika bisa."

Veldora mempererat pelukannya, kedua tangan ku terhimpit oleh kedua tangannya yang melingkari pinggangku. Aku sekarang tidak bisa melayangkan bogem mentahku kepadanya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Feb 09, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Donde viven las historias. Descúbrelo ahora