Chapter 28. kedatangan True dragon.

1.2K 106 3
                                    

Hari untuk turnamen telah selesai, Diablo juga sudah membawa para pasukannya tersendiri.

Testarossa, Carrera, Dan juga Ultima. Aku yakin mereka adalah iblis tingkat atas seperti Diablo.

Meskipun ada beberapa masalah yang terjadi saat turnamen berlangsung. Tapi itu semua sudah di selesaikan.

Di ruangan yang besar ini, terdapat banyak bangsawan dari kerajaan Blumund, Sarion, maupun Dwargon. Kita sedang menyelenggarakan pesta untuk keberhasilan Festival Tempest. Untuk demon lord yang hadir, Milim dengan para bawahannya, Ramiris, dan juga Ruminas.

(Gua lupa lagi, siapa aja demon lord yang datang. Kalo ada yang mau tambahin, Komen aja.)

Dan aku tidak menyangka bahwa Guy akan datang ke sini. Dia sedang ada di ruangannya.

Oleh karena itu, setelah beberapa saat pesta berlangsung. Aku meminta Izin untuk pergi dan segera memasuki ruangan Guy. Aku tidak bisa membuat Guy menunggu begitu lama.

Tapi saat kita bertemu sebelumnya, dia cukup menikmati festival ini.

Membuka pintu secara perlahan, aku membawa Veldora bersamaku.

Sepertinya dia tidak terlalu suka saat aku bertemu dengan Guy secara pribadi, jadi aku hanya menyutujuinya dengan enggan.

Dan di sana, Guy tengah duduk di atas kursi dengan Kaki menyilang. Dia sedang memegang Wine untuk minumannya.

"Yo, akhirnya kau datang juga, Rimuru."

Tentu saja aku memberikan ruangan paling bagus untuk Guy diami. Ini adalah ruangan VIP. Jadi kupikir dia akan menikmati keindahan ruangannya.

Dan juga ... Ada satu wanita yang duduk di sebelahnya.

Siapa itu?

Tidak! Aku harus menjawab salam dari Guy.

Seolah dunia telah menjadi hening, mata ku hanya terus menatap ke arah wanita yang sedang duduk dengan anggun di samping Guy.

Mulutku sedikit terbuka untuk berkata, tapi tertutup kembali.

Tanganku gemetar, langkahku semakin berat hanya untuk menghampirinya.

Kenapa?

Perasaan apa ini?

Seolah tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, wanita itu hanya terdiam dengan bingung oleh gerak gerik yang aku berikan.

Hingga aku sudah tepat berada di depannya.

Aku bisa merasakan mataku sudah mulai basah, tanganku gemetar memegang pipinya secara perlahan.

Kenapa ?, Padahal aku baru pertama kali bertemu dengannya. Tapi bagaimana bisa aku melakukan ini.

Perasaan lega dan juga kesenangan ini, kenapa muncul secara tiba-tiba.

Hingga akhirnya telapak tanganku sudah berhasil menyentuh pipinya yang lembut. Aku tidak bisa menahan untuk tersenyum menatapnya. Dengan beberapa air mata yang perlahan mengalir.

Dia sedikit terkejut dengan perlakuan ku, tapi mendapatkan itu. Dia perlahan mengangkat tangannya dan menggenggam tangan ku yang berada di atas pipinya.

Mungkin dia juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kenapa dia melakukan ini? Pikirnya.

Tapi jelas, antara wanita ini dan juga aku, kami merasakan perasaan yang sangat nyaman satu sama lain.

"Rimuru!"

Panggilan dari Veldora berhasil membangunkan ku dari situasi yang sangat rumit ini. Aku menatap nya dengan linglung dan menatap kembali ke arah wanita itu dan juga Guy secara bergantian.

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Where stories live. Discover now