Chapter 11. Ingrasia

1.4K 142 31
                                    

Akhirnya... Akhirnya selesai juga...

setelah beberapa hari aku pulang dari kerajaan Dwargon, meja kerja ku di penuhi oleh banyaknya dokumen yang sedang tersenyum jahat di atas meja. Shuna juga hanya tersenyum untuk memberiku semangat, tidak... Itu bukan untuk memberikan semangat... Tapi ada aura intimidasi di balik senyuman itu yang membuatku terpaksa harus mengerjakan semua ini.

*PLAK!

"KENAPA KAU MEMUKULKU!"

"Ah maaf! Aku tidak sengaja!" Sepertinya Tanganku secara tidak sadar melayang ke kepala Veldora. Mood ku sedang buruk sekarang, dan Veldora kebetulan ada di sofa samping meja kerja ku. Kepala nya juga keras, jadi tidak apa-apa untuk melayangkan serangan kepadanya.

Itu bukan salahku, di saat aku kepusingan dan sibuk mengurus dokumen ini dan dokumen itu. Dia hanya bersantai sambil membaca manga dengan beberapa makanan ringan di atas meja. Bagaimana aku tidak kesal, benarkan!?...

Hm... Mataku teralihkan pada manga yang sedang Veldora baca.

"Kau sedang baca apa Veldora?" Aku mendekat untuk melihat gambar itu lebih jelas.

Tunggu, dia baca apa? Tanganku segera merebut manga itu. I-Ini...

*Blush

"D-dari mana kau mendapatkan ini?" Ucapku dengan memerah kepada Veldora.

"Hm... Bukankah kau yang memberikan itu?" Dia membalas dengan tenang, seolah ini adalah hal yang biasa.

"A-Aku!?" Manga yang ada di tanganku kini hangus terbakar.

"Tunggu! Kenapa kau membakarnya!" Dia berteriak kesal.

"A-Aku tidak peduli, pokoknya kau tidak boleh membaca sesuatu seperti ini!" Aku segera berjalan dengan cepat keluar ruangan.

*BRAK

Lalu menutup pintu meninggalkan Veldora yang masih kesal. I-Itu adalah doujin hentai yang di bacanya. Kenapa dia mempunyai hal seperti itu?

<<Master, Individu Veldora sudah mengetahui ingatanmu tentang kehidupan sebelumnya>>

I-ingatanku? Aku tau dia membaca lewat ingatanku pada saat itu... T-Tapi... Apakah itu semua nya?

<<Ya, itu semuanya. Tidak ada yang terlewati>>

*Puff

Wajahku memerah sangat banyak, mungkin uap sudah keluar dari sana. J-jika dia mengetahui semua yang ku baca..... Huwaaa, ini sudah berakhir... Harga diriku sudah berakhir di sini.

Tapi, dari mana dia bisa mempunyai buku fisik nya?

<<Karena dia meminta, jadi aku memberikannya.>>

Jadi begitu, kau memberikan–

.

.

.

.

APA!!??

***

Hari sudah mulai malam, jadi aku pergi ke rumah pribadi ku yang berada di bukit... Hng... Mungkin ini sudah tidak bisa di sebut pribadi, karena Veldora sudah mulai tinggal di sini.

Meskipun tadi siang dia menangis dengan kencang layaknya anak kecil... Tapi sekarang dia sudah tertidur. Haizz... Kau tau apa yang terjadi?

Ya... Aku membakar semua manganya. Aku tidak peduli walaupun dia menangis jungkir balik kesana kemari dan memohon untuk tidak membakar manga kesayangannya, tapi aku tidak memperdulikan itu. Semua manga itu hangus terbakar menjadi abu.

Tensura : Rimuru Is a Girl |Rimuru Tempest|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang