"Cobalah sesuatu yang lain!" Ucap Alice berteriak.

Todoroki berdecak kesal, dia sudah bersiap-siap dengan sisi kanannya yang mengeluarkan kobaran api. Todoroki membuat bongkahan Es di kaki Alice agar dia tidak bisa melarikan diri, lalu berlari kearah Alice dan meninju wajahnya dengan tangan kirinya yang terdapat kobaran api.

Akibat dari pukulan Todoroki tadi membuat pipi Alice memar dan meninggalkan bekas luka bakar disaat yang bersamaan.

"Oh ayolah kau boleh menyerangku di mana saja asalkan jangan di wajah–UKKH!"

Ocehan tersebut dianggap angin lalu oleh Todoroki. Dia menyikut Perut Alice dengan keras, membuat Alice terbatuk.

"Kelemahanmu ada di perut. Itu adalah bagian paling lunak di antara semua bagian tubuhmu. Dan aku masih heran kenapa kau membuat kostum hero yang memperlihatkan kelemahanmu itu" Ucap Todoroki dengan datar.

Alice meludah kesamping lalu menatap Todoroki. "Aku ingin pamer" Jawab Alice.

Alice langsung membenturkan kepalanya ke dahi Todoroki. Beuh, warisan Tanjidor itu mah

Todoroki meringis dan sedikit melangkah mundur.

"Aku akan mempercepat ini Todoroki. Aku ingin segera tidur santai dirumahku"

Sedikit mengerahkan kekuatan oada kakinya dan menghancurkan Es yang ada di kakinya. Tangan terulur untuk menarik Wajah Todoroki mendekat kearahnya.

Todoroki memberontak, membuat Alice menggeram marah. Beralih mencengkram kuat pipi Todoroki, memaksanya untuk menatap kearah dua bola matanya.

"Todoroki, tatap mataku" Ucap Alice dengan nada yang begitu lembut. Todoroki spontan menatap kedua mata Alice yang sepenuhnya menghitam.

Bodoh memang karena menuruti perkataan lawan, tapi Todoroki benar-benar terlena dengan nada lembut itu. Nada itu terdengar seperti ibu nya yang sedang berbicara dengannya.

Melihat Todoroki yang tak berkutik itu membuat Alice tersenyum senang. Langsung saja Alice mengaktifkan kekuatannya. 

"Unlock"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Unlock"

Tatapan Todoroki menjadi kosong tanpa emosi apapun. Wajah nya juga tidak menunjukan ekspresi. Tapi beberapa saat kemudian, Todoroki berteriak kesakitan dengan sangat keras.

"AAAAAAKKHHHH!!"

Semua orang yang ada di Studio sangat terkejut. Teriakan itu benar-benar sangat keras dan terdengar menyedihkan.

"Menyerahlah Todoroki, maka rasa sakit itu akan hilang" Ucap Alice sambil mengusap peluh Todoroki. Wajahnya sekarang sangat berkeringat dan merah.

Tapi sudah 1 menit berlalu dan Todoroki belum juga menyerah. Membuat Alice bosan sendiri menunggu.

"Dasar, Didikan Endeavor. Hmm baiklah, maka begini saja"

'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon