Chapter 29

1.5K 293 59
                                    

Selamat membaca🦜

BRAAK!!

Todoroki dan alice spontan menolehkan kepalanya. Endeavor sedang berdiri di ambang ambang pintu. Bisa dilihat tatapan Todoroki yang berubah sinis ketika melihat ayahnya.

"Ho? Endeavor" Ucap Alice menyapa Endeavor yang malah diacuhkan olehnya. Alice berusaha bersikap sabar dengan watak pak tua didepannya ini yang memang dari dulu seperti itu.

Saat Touya masih hidup dan Alice masih menggunakan identitas dan wajah palsu, sikapnya tidak sekaku ini. Alice tidak seberapa ingat saat itu. Alice pernah tidak sengaja mendengar Endeavor berbicara dengan Touya di ruang pribadinya.

"Touya" Panggil Endeavor.

"Hai'?"

"Apa pendapatmu jika Alice menjadi saudaramu?"

Alice langsung tersedak air ludahnya sendiri. Gadis itu sangat terkejut saat mendengar Endeavor berucap seperti itu. Hal seperti ini tidak pernah terbayangkan di benak Alice.

Lalu Alice mengintip disela sela pintu. Touya nampak menolak keras ucapan ayahnya. Dia menatap tajam Endeavor seolah memperlihatkan betapa tidak sukanya dia jika Alice menjadi saudaranya.

"Aku tidak mau!" Seru Touya dengan suara lantang. Endeavor menatap heran Touya. Selama beberapa bulan terakhir, dia bisa melihat ekspresi senang saat menghabiskan waktunya bersama Alice. Lalu anak itu akan sedih saat Alice berpamitan pulang.

Endeavor sebenarnya tidak terlalu peduli, namun setelah pertemuannya dengan Alice membuat Touya sedikit berubah. Touya jadi tidak fokus pada latihannya. Saat ditanya kenapa, anak itu tidak menjawab.

(kok malah jadi bahas touya ya:") But lanjut saja oghe)

"Bukankah itu bagus? Kau bisa bersamanya setiap hari" Ucap Endeavor. Touya langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Aku tidak mau! Aku tidak suka jika dia jadi saudaraku!"

Hati Alice tertohok mendengar teriakan Touya. Endeavor menghela nafasnya lelah lalu menyuruh Touya pergi dari ruangannya.

Touya langsung saja pergi darisana. Saat dia hendak berbelok kekanan, dia terkejut saat melihat sosok Alice disana sambil menatapnya sedih.

"Apa aku seburuk itu sampai kau tidak mau aku menjadi saudaramu, Touya?" Tanya alice dengan suara lirih dan memasang ekspresi sedihnya. Padahal dalam batinnya dia tersenyum lebar melihat Touya yang panik.

Dengan panik Touya mendekati Alice, dia tidak tahu bagaimana cara menenangkan Alice, keadaannya saat ini tidak memungkinkannya untuk memeluk atau menyentuh Alice.

"Tidak! Bukan Begitu, kau tidak buruk, kau sangat baik, aku bahkan sangat menyukaimu, hanya saja..." Touya terlihat bingung untuk mengatakannya.

Hal itu semakin membuat Alice mengeluarkan air matanya dan mulai terisak. "Aku mengerti" Ucap Alice pelan dan pergi meninggalkan Touya.

Touya menatap nanar punggung Alice yang semakin jauh, apakah dia harus menyusulnya? Apa dia beri waktu Alice untuk menyendiri?

"Hayoloh". Touya menolehkan kepalanya dan melihat Endeavor yang menatap kepergian Alice. Seolah menyadari tatapan anaknya itu, Endeavor langsung menunjuk Touya dengan telunjuknya dan membuat gerakan seolah dia adalah tersangka.

"Kenapa kau tidak menyusulnya? Bisa saja dia jadi membencimu" Ucap Endeavor datar. Touya langsung bersiap siap untuk menyusul Alice, tapi Endeavor lebih dulu menarik tangannya.

"Waktumu untuk latihan". Touya langsung menatap ayahnya tidak terima dengan sudut mata yang sudah berair.

 Touya langsung menatap ayahnya tidak terima dengan sudut mata yang sudah berair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang