Junkyu memalingkan wajahnya kepada Jaehyun lalu langsung mengoceh, "Pak bos, kau tau? Kyu menunggu dirinya begitu lama di luar lalu tiba-tiba Kyu mendapatkan telpon dari Yukhei Hyung tentang Taeyong. Hyung mengatakn untuk mendobrak pintu itu, dan setelah Kyu dobrak ternyata Direktur Wang tengah bercinta.... Sunggu menyebalkan."
Jaehyun terkekeh sedikit mendengar pernyataan dari Junkyu, "Terlebih dia bercinta dengan Jaebeom Hyung, Taeyongie.... sangat aneh bukan."
Taeyong terkejut mendengar cerita Junkyu, "Kau serius? bukan kah dia 'lurus' yah?"
"Selurus pelangi kurasa." ketus Junkyu. Mereka lanjut berbincang tentunya didominasi oleh ocehan Junkyu. Tak terasa sekarang sudah larut malam dan esok Junkyu ada sekolah lalu berlanjut untuk memulai masa Trainee-nya
"Taeyongieee lekas sembuh yaa, Kyu pamit dulu" Junkyu melambaikan tangannya ke arah Taeyong dengan senyuman yang lebar sambil pamit keluar.
Haruto yang sedari tadi sore masih berada di dalam ruangan itu ikut berdiri lalu menahan Junkyu, "Aku antar pulang."
Junkyu terdiam heran, "Tak usah dokter, Kyu akan pulang sendiri naik taksi."
"Aku tidak menerima penolakan, ini sudah sangat larut akan berbahaya jika bocah semanis kau pulang sendirian." Haruto langsung menarik tangan Junkyu untuk mengikutinya.
"Hei-hei lepaskan!" Junkyu meronta-ronta tak ingin mengikuti pria itu namun tenaga pria itu cukup kuat sehingga usaha Junkyu tak membuahkan hasil.
"Yak! Baiklah Kyu akan mengikutimu! tapi bisakah lepaskan genggaman mu?" Junkyu kini berhenti ditengah lorong sambil mengomeli Haruto.
"Baiklah." Haruto melepas genggamannya dengan lembut lalu mendekat kepada Junkyu.
Ia dekatkan wajahnya ke arah telinga Junkyu sambil berkata, "Jangan manyun seperti itu, nanti aku tak tahan."
Mendengar ucapan itu, Junkyu mendadak berubah menjadi kepiting rebus. Haruto melangkah kan kakinya meninggalkan Junkyu yang masih mematung.
"Katanya kau pulang bersamaku, jangan diam disana." Haruto menyunggingkan senyumnya sembari memperlambat langkahnya.
"H-hei tunggu Kyu!" Junkyu tertatih mengejar Haruto.
Kedua pria itu kini telah berada di dalam mobil menuju kediaman Junkyu. Hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka dan tak sadar mereka telah sampai di depan Mansion raksaksa milik Junkyu.
"Um... aku seperti familiar dengan rumah ini." ucap Haruto memandang Junkyu yang masih melamun.
"Ah? Oh... Papa ku senator Junmyeon, kau pernah bertemu dengannya?" jawab Junkyu dengan santai.
"Pantas, aku pernah beberapa kali bekerjasama dengannya." Haruto kini memandangi wajah Junkyu yang masih memandang lurus ke arah jalan.
"Kau tak ingin keluar?" Haruto terkekeh lalu keluar dari mobil. Ia bergegas ke pintu penumpang dan membukakan pintu itu untuk Junkyu.
"Ya, terima kasih." Junkyu tersenyum lalu berdiri di depan pintu rumahnya namun kembali membalikkan badannya ke arah mobil dan Haruto.
"Sampai jumpa lagi umm... dokter?" bodohnya seorang Junkyu yang sampai sekarang belum mengetahui nama orang yang mengantarnya pulang.
"Haruto, panggil saja sayang." Haruto tersenyum lalu melambaikan tangannya dan memasuki mobil.
"YAK!" meskipun mulutnya menyumpah-serapahi Haruto namun jantungnya berdegup dengan kencang mendengar hal itu.
Haruto membunyikan klaksonnya lalu menancap gas meninggalkan kediaman keluarga Kim itu. Junkyu juga pergi memasuki rumahnya yang begitu hening.
Namun, tiba-tiba Ia mendengar suara gaduh dari arah dapur. Karena penasaran, pria tembam itu mengunjungi dapur besar rumah mewah itu dan dikejutkan dengan pemandangan Sang Papa tengah bertengger diatas meja dapur dan Dada-nya yang mengukung Sang Papa tanpa busana apapun.
"OH AYOLAH! INI KETIGA KALINYA AKU MELIHAT PASANGAN BERMESRAAN!" Junkyu menutup kedua matanya dengan tangan kiri lalu melambai kan tangan kanannya ke kedua orang tuanya.
"E-eh... hai Junkyu... Angh..." ucap Junmeyon ke anak semata wayangnya itu, Junkyu membalikan badannya lalu berkata, "Hai Papa dan Dada, aku akan masuk ke kamar!"
Dada Zhang hanya terkekeh tanpa ada niatan menghentikan kegiatan dengan pasangannya, Ia malah lanjut berkata, "Junkyu mau adik baru kah?"
Junkyu tak menghiraukan ucapan ayahnya itu, Ia menutup kedua telinganya sambil meninggalkan kedua orang tuanya yang masih melanjutkan kegiatan mereka menuju ke lantai dua.
Ada apa dengan hari ini tuhan, batin Junkyu ketika merebahkan badannya diatas kasur kamarnya.
YOU ARE READING
Syndicate [Jaeyong]
FanfictionTaeyong hanyalah seorang yatim piatu yang menjalani kesehariannya layaknya manusia biasa. Ia kini telah menginjak jenjang akhir sekolah dan mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi. Tapi, ketenangan itu terusik ketika dirinya melihat kejad...
Chapter 15 "Spark"
Start from the beginning
![Syndicate [Jaeyong]](https://img.wattpad.com/cover/263989629-64-k86984.jpg)