Chapter 15 "Spark"

96 11 0
                                        


I have so many different types of me 

The night is noisy 

By any chance, did you hear me? 

Now it's time, wake up, it's dawn 

Wake up the spark

Spark, Taeyeon


Taeyong membuka matanya, Ia disambut dengan pemandangan kamar rumah sakit yang begitu luas. Di sudut ruangan ada seorang pria tengah fokus mengetik pada komputernya. Ia mengenakan sebuah kacamata yang membuatnya semakin menarik.

Taeyong tersenyum melihat pria itu, sambil lirih memanggil, "Jaehyun..."

Mendengar suara indah itu, sang lawan bicara tersenyum dan menghampirinya, "Apa badan mu masih ada yang sakit, tuan putri?" senyum Jaehyun.

"Jaehyun jangan menggoda ku, tolong... ehmmm badan ku terasa lebih baik." Taeyong tersenyum sambil membalas genggaman Jaehyun pada tangannya.

"Haruto mengatakan kondisi mu sudah lebih baik dan 2 hari lagi kau bisa keluar." setelah mengatakan kalimat itu Jaehyun menciumi telapak tangan Taeyong.

Taeyong sangat menikmati perlakuan Jaehyun. Entah apa yang membuatnya sangat nyaman dengan pria disebelahnya itu meskipun baru bertemu dan dekat dalam sehari.

"Kau ingat? kau hampir membunuhku dulu Jaehyun..." Taeyong terkekeh. Jaehyun menghentikan ciumannya lalu melirik Taeyong.

"Tapi aku tak membunuh mu, bukan?" Jaehyun berdiri lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Taeyong. Kening kedua manusia itu telah bertemu dan perlahan kedua bibir mereka mendekat.

Bibir Jaehyun mendarat dengan nyaman pada Taeyong. Ciuman yang tak dibumbuhi nafsu sedikitpun. Hanya ada rasa sayang dan rindu di dalamnya.

"TAEYONGIE!" Suara mengeleggar dan bantingan pintu rumah sakit membuat kegiatan dua sejoli itu terhenti.

"YAK! MENGAPA SETIAP KYU MEMBUKA PINTU SELALU ADA YANG BERMESRAAN! JUNKYU JUGA MAU" pria tembam itu menghentakkan kakinya dan menunjuk Taeyong dengan telunjuknya. Pria itu tak lupa memanyunkan bibirnya.

"Kalau begitu, sama saya saja Junkyu." suara halus yang berasal dari sebelah kanan Junkyu membuatnya terkejut.

Junkyu memalingkan wajahnya ke sumber suara dan dikejutkan dengan wajah Haruto yang tepat berada di depan dirinya. Bibir mereka hampir saja bertemu jika Haruto memajukan wajahnya sedikit saja.

Junkyu buru-buru memundurkan wajahnya lalu menepuk pundak Haruto, "Bicara apa kau barusan?!"

"Junkyuu~~ aku merindukan mu." Taeyong melebarkan kedua tangannya mengode untuk dipeluk. Jaehyun hanya tersenyum tipis sebab kesal aksinya barusan terpotong oleh kehadiran dua manusia keparat itu.

Junkyu mendekati kasur Taeyong sambil tersenyum berseri sedangkan Haruto duduk di sofa besar ruangan itu sambil memandangi perilaku gemas Junkyu.

Junkyu bercengkrama lama sekali dengan Taeyong hingga lupa waktu, niat Haruto yang tadinya ingin mengecek keadaan Taeyong Ia urungkan karena melihat Junkyu dan Taeyong yang tak hentinya berbincang.

"Oh astaga, aku belum memberitahukan Felix, Woyoung, dan Sicheng mengenai keadaan mu sekarang." Junkyu meraih ponselnya lalu mengetikan beberapa pesan ke sebuah grup yang berisikan mereka berlima.

"Kau akan diamuk Sicheng ketika dia datang haha..." Taeyong terkekeh melihat wajah panik Junkyu.

Pria tegap dengan wajah tampan menghampiri dua sahabat itu sambil mengantongi tangannya, "Junkyu, bagaimana pertemuan mu dengan Direktur Wang?"

Syndicate [Jaeyong]Where stories live. Discover now