Mengapa ia harus kembali di saat ia sudah mendapatkan kehidupan baik.
Meira merasa tak menyangka jika kehidupan pertama yang ia jalani hanyalah kisah fiktif dari sebuah novel.
Apakah hidupnya selama bertahun-tahun hingga akhir yang ia dapatkan hanya...
Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perempuan itu menatap Griselle dengan tatapan rumit, tidak ada yang tau apa arti tatapannya
"Clau?" Mendengar suara sahabatnya perempuan itu segera mengubah tatapannya menjadi lembut.
"Lucy ada apa?" Ia bertanya pada sahabat yang kini dihadapannya.
"Seharusnya aku yang bertanya, sedang apa kamu di sini? Bukankah tadi kamu berkata ingin ke toilet?" tanya Lucy pada Clauren, sahabatnya.
"Ah itu sehabis dari toilet aku mendengar keributan." jawab Clauren.
Clauren, gadis yang dinobatkan sebagai siswi tercantik. Gadis yang disebut protagonis oleh semua orang tak terkecuali Griselle, gadis lemah lembut yang akan membuat semua orang tersenyum saat melihatnya, gadis berparas cantik yang kini menjadi kekasih dari pewaris keluarga nomer satu di negara ini.
"Keributan? Memangnya ada keributan apa?" Lucy memandang kearah dimana Edbert dan Griselle berada.
"Aku mendengar seorang gadis menabrak Edbert sehingga itu membuat Edbert marah." jelas Clauren.
"Ck. Pasti gadis itu sengaja agar dapat menarik perhatian Edbert." Lucy memutar bola matanya malas.
"Lucy kamu tidak boleh berkata seperti itu." Nasihat Clauren dengan lembut.
"Hey kejadian seperti itu bukan hanya terjadi sekali atau dua kali Clauren. Kamu tahu bukan sudah begitu banyak gadis yang berpura-pura terjatuh hanya untuk mendapatkan perhatian para tuan muda." jelas Lucy.
"Tapi sepertinya Griselle tidak bersalah." ucap Clauren.
"Tidak ada yang tau bagaimana niat asli gadis itu Clauren. Tunggu? Kamu berkata apa tadi? Griselle? Apa gadis yang menabrak Edbert adalah Griselle?" ujar Lucy terkejut setelah menyadari nama yang disebutkan Clauren.
"Iya, gadis itu Griselle." Clauren membenarkan ucapan Lucy.
Mendengar itu Lucy segera menatap di mana keributan itu terjadi, namun sayang yang Lucy lihat hanyalah Edbert dan para siswa yang mematung dan seorang gadis yang pergi dengan anggun. Memandang punggung gadis yang kemungkinan adalah Griselle dengan kening yang mengkerut dan tatapan tanya. Apakah benar itu Griselle mengapa begitu terlihat berbeda dari Griselle yang ia kenal, pikir Lucy.
"Apakah gadis yang baru saja pergi itu Griselle?" Lucy bertanya tanpa mengalihkan pandangan-nya pada punggung yang sudah menjauh itu.
"Yah itu adalah Griselle, memangnya ada apa?" tanya Clauren pada sahabatnya yang sampai kini belum mengalihkan pandangannya.
"Tapi Griselle tidak mungkin berjalan dengan anggun." Lucy kini menatap Clauren, dirinya sama sekali tidak percaya bahwa gadis itu adalah Griselle yang ia kenal. Griselle adalah gadis dengan penampilan tak terawat dan kusam, ia juga gadis liar yang tidak mungkin bisa berjalan dengan begitu anggun seperti gadis berambut cokelat itu.
