ch 10.

15.3K 1.7K 107
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Summary : Haruto yang mati karena terlalu kelelahan bekerja saat menjadi dokter, begitu bangun dia telah tiba di cerita yang pernah dia baca.

Falling in love with Saintes.

Jika dia menjadi pemeran utama tentu saja tidak masalah, tetapi Haruto di sini berperan sebagai istri resmi duke yang sangat jahat terhadap kedua anaknya.

Dan mati di tangan sang suami karena hampir membunuh kedua putra mereka akibat di acuhkan oleh sang duke, kematiannya sangat menyakitkan dengan di hukum penggal langsung oleh seseorang yang dia cintai.

Perannya hanya untuk membuat kerusakan mental bagi dua orang pewaris keluarga Park yang salah satunya merupakan tokoh utama.

Menyedihkan bukan?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Deru langkah kuda terdengar membelah keheningan malam yang terasa menyeramkan, Sudah dua jam lamanya Haruto serta Junghwan berada di atas kuda yang terus berlari menuju ke arah kediaman keluarga Choi.

Ya kalian tidak salah membaca, Haruto memutuskan membawa Junghwan jauh ke arah mansion keluarga Choi yang telah lama di tinggalkan. Tetapi masih berdiri megah sekaligus kokoh, mengingat sang ibu sebagai keturunan terakhir masih dengan sepenuh hati merawat rumah itu.

Mansion keluarga Choi memasang berada cukup jauh dan harus masuk terlebih dahulu ke dalam hutan, Haruto mengerti kenapa mansion itu berada di hutan berbahaya. Karena tentu saja spesialisasi dari keluarga Choi merupakan ahli racun, sehingga memang membutuhkan lahan yang begitu luas juga jauh dari kepadatan orang.

Merasa jika aura di sekitarnya tidak baik Haruto makin melindungi tubuhnya dengan mana, dia memeluk tubuh Junghwan sekaligus kendali kuda semakin kuat. Takut jika terjadi bahaya yang tidak di inginkan mengingat sekarang, telah hampir mendekati tengah malam.

"Ibu sepertinya di sekitar sini banyak monster."bisik Junghwan pelan sembari menatap ke arah sekelilingnya waspada, sedangkan Haruto yang mendengar hal itu hanya menghela nafas pelan.

Tidak heran Junghwan bisa mengetahui hal ini, karena memang aura monster yang mengintai mereka berdua terasa amat sangat jelas. Oleh karena itu Haruto terpaksa makin memacu kudanya begitu cepat, menurut deskripsi buku mansion keluarga Choi tidak akan begitu jauh lagi.

GRRRR..

"Fuck."umpat Haruto tiba tiba langsung menarik kendali kuda ketika melihat monster besar sekaligus mengerikan menghalangi jalan mereka.

Matanya mengerjap pelan penuh rasa jijik ketika monster itu terus mengeluarkan liur hijau berlendir, dengan gigi besar juga tajam serta mulut tidak bisa tertutup. Badannya besar tetapi juga kurus, hingga tulangnya terlihat di tambah lagi bau tubuhnya persis seperti bangkai yang telah berhari hari di biarkan.

"Huek..."tanpa bisa di tahan dari pada terus menatap monster itu Haruto terlebih dulu muntah.

"IBU! Kau tidak apa apa?"tanya Junghwan khawatir ketika dia melihat sang ibu terus menerus muntah saat melihat monster itu, tatapan Junghwan terlihat tajam sekaligus kesal.

Seandainya saja dia masih bisa menggunakan kekuatan mana ataupun sihir, maka jelas Junghwan pasti telah mengangkat pedang di tangan Haruto untuk menghabisi monster menjijikan yang telah membuat sang ibu sampai muntah.

The Fucking Transmigration {SUDAH TERBIT.}Where stories live. Discover now