Soul 13 - [Bolehkah sedikit serakah?!]

Beginne am Anfang
                                    

Aku terkejut karena Zepdis sempat menolak perintahku untuk mengurus Ras Tigre yang lain.

Karena dari sifatnya itu sepertinya tidak mungkin aku membawanya. Tapi, karena aku sudah berjanji sesuatu kepadanya, aku pun memberinya nama.

Hawa pagi ini, aroma matahari ini, semuanya terlihat lebih baik jika dilihat secara langsung.

Melewati hutan, menelusuri bukit, berjalan di atas dataran berbatu dan pada akhirnya setelah berjalan selama berjam-jam sampai di sebuah sungai dengan air terjun di atas bukit ini.

"Tuan Cain, ada sungai! Bolehkan aku mandi dulu sebelum melanjutkan perjalanan! " wajah Jeane sangat antusias menatap Cain, matanya terlihat berbinar-binar seperti ada bintang disana.

Ah, benar juga. Aku lupa soal mandi...

"Tentu, lakukanlah. Karena kita telah berjalan sangat jauh, hari ini kita beristirahat disini. "

Setuju akan ujaran Jeane, membuat Cain ingat bahwa manusia juga punya waktu pribadi.

Dan meneruskan perjalanan sepertinya tidak mungkin karena matahari semakin turun.

Jeane senang argumennya diterima oleh Cain, dengan cepat ia langsung melepas gaunya yang ketat itu di depan Cain.

Soal gaun yang dikenakan Jeane, itu adalah gaun yang diberikan Cain saat berada di Workshop paman Hugo. Namun, saat Jeane berubah menjadi Kijin dan konsep wujudnya dewasa, gaun bagian bawahnya robek, bagian lengannya dan hiasannya robek semua. Hanya menyisakan bagian yang menutupi dada hingga bokongnya, itupun ketat pada tubuhnya, sehingga tonjolan pada dada dan pantatnya terlihat.

Cain tak bergeming meski melihat Jeane telanjang dihadapannya, bukan karena tak memiliki hawa nafsu, hanya saja saat ini Cain benar-benar paham bahwa Jeane sudah menjadi wanita dewasa.

Menoleh ke arah lain, Jeane pun berlari dan melompat ke arah sungai, ia berenang ke arah air terjun dan membasuh seluruh tubuhnya.

Disana Cain duduk di dekat pinggiran sungai, tangannya menggali ke dalam Sub-Space dan mengambil barang disana; makanan dan juga jaket berbulu putih, di letakkannya di tanah.

Itu adalah milik Jeane, melihatnya memakai pakaian ketat sedari awal, dan juga tanpa menggunakan alas kaki. Setiap kali Cain menawarkan untuknya memakai sepatu, Jeane selalu menolaknya.

"Skill, bisakah kau membuat sepatu bot dari bahan lainnya yang ada di Sub-Space? "

[Lapor. Baik, master. Memulai Estimasi pembuatan sepatu... ]

Setelah ini, memutuskan menunggu Skill menyelesaikan prosesnya, Cain berdiri dan melepas pakaiannya. Selagi menunggu lebih baik ia juga ikut menyegarkan diri di air yang dingin.

Jeane melihat itu dan menghampiri Cain.

"Tuan Cain, biarkan aku menggosok punggungmu! " sekali lagi dengan wajah yang berbinar.

Kenapa setiap kali itu tentang Cain, Jeane selalu sangat antusias dan wajahnya terlihat seperti seorang wanita yang sangat bahagia di dunia? Cain tak paham, ia tak peka akan hal semacam itu di dunia.

"Tidak usah, kau selesaikanlah urusanmu, Jeane. " Ujar Cain, menolak tanggapan Jeane disana, merasa tak enak jika orang lain membasuh punggungnya.

"Tidak apa, aku sudah selesai Tuan Cain. Jadi biarkan, bawahanmu ini melakukan tugasnya.... "

Disela perkataannya yang sangat tegas, disitu perlahan volume suara Jeane mengecil.

".... Izinkan aku untuk melakukan tugas ini. Karena, aku setidaknya sekali saja ingin terlihat berguna di depan Tuan Cain. "

I'am The Irregular Villain Of Soul Eater [HIATUS]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt