Bab 18 - Potongan Memori

13K 2.3K 176
                                    

"Ini adalah hari siswa siswi baru akademi masuk. Jadi kita memiliki hari bebas untuk belajar sendiri. " ujar Eve senang. Dia akhirnya bisa beristirahat dari praktek sihir yang sangat ketat dan menguras energinya. Eve terkekeh kecil seraya menidurkan kepalanya diatas meja kelas yang saat ini hanya berisi setengah dari total siswa. Sebagian dari mereka pergi ke ruang praktek atau melakukan penelitian sihir.

"Ah benar." Elle teringat akan Winter, saudara tiri Karina yang akan menjadi salah satu siswi baru akademi. "Apa kau baik-baik saja dengan itu?"

Karina melirik Elle acuh tak acuh, "Apanya?"

"Winter mungkin akan menempel padamu ketika dia masuk kemari."

Karina mendengus pelan, "Itu tak akan terjadi."

Karina sudah dengan jelas menarik garis diantara mereka bahkan sebelum memasuki akademi. Padahal Winter selalu menempel dan berusaha mendekatinya, namun Karina mengabaikannya dengan dingin. Bukan karena dia membenci Winter. Namun bukan berarti dia juga menyukai gadis itu.

Bagaimanapun juga salah satu penyebab Karina berubah menjadi wanita jahat dan culas dimasa lalu salah satunya karena Winter yang menaruh perasaan pada mantan tunangan Karina, yaitu Jaesar. Karena Winter, Karina menjadi seseorang yang selalu iri jika menyangkut perlakuan lembut Jaesar pada Winter. Padahal tunangan Jaesar dulu adalah Karina, namun Jaesar selalu lebih memprioritaskan Winter daripada dirinya. Selain itu, Duke sangat menyayangi dan menjaga Winter, berbanding terbalik dengan perlakuan dingin Duke padanya.

Jadi, kalau bisa Karina tak ingin terlibat sama sekali dengan gadis itu. Gadis polos dan munafik yang menyangkal perasaannya pada Jaesar, namun selalu mendambakan sosok Jaesar tanpa sadar. Tipe orang yang paling dibenci oleh Karina.

Sementara itu dia membuat Karina selalu berada dalam posisi salah dimata Duke dan Jaesar karena sifat egois dan irinya. Walau Winter tak bermaksud membuatnya seperti itu, tetap saja awal dari semua yang dilakukan Karina adalah karena sikap rendah dirinya karena selalu dibanding-bandingkan dengannya. Semua orang menyukai Winter yang selalu bersikap polos dan cantik bagai boneka, namun menatap Karina sebagai sosok egois dan congkak.

Seakan-akan sosok Karina ada hanya untuk membuat Winter lebih bersinar. Karena itu, Karina membuat pilihan yang salah dan terjerumus dalam lingkaran setan.

"Kau membencinya?" Elle dengan hati-hati bertanya saat melihat tanggapan dingin Karina.

"Tidak. Tapi juga bukan berarti aku menyukainya." Jawabnya jujur.

"Tapi jujur saja, aku tak menyukainya. Itu sangat tak adil saat orang-orang selalu membandingkan dirimu dengannya, lalu pada akhirnya selalu memihak sisinya." Sahut Elle mendengus. Dia satu-satunya yang selama ini selalu memperhatikan semuanya dari kejauhan.

"Memang dia gadis yang seperti apa?" Eve bertanya penasaran.

"Jika kau melihat dan bertemunya, kau pasti akan menyukainya." Balas Karina dengan tenang, sementara Elle mengomel kecil karena Karina selalu berkata hal-hal baik tentang Winter.

"Dia tipe gadis imut dan polos yang membuat setiap laki-laki ingin melindunginya." Kali ini Vivian menimpali.

"Wow, apa dia lebih cantik dari Karina?" Eve makin penasaran mendengarnya.

"Hmm, Karina dan Winter sama-sama cantik. Tapi jika kau membandingkannya itu sangat berbeda. Jika Winter terlihat seperti peri, maka Karina adalah dewi." Elle membuat perandaian yang membuat Karina mengerutkan keningnya sambil tersipu malu.

"Apakah itu sama seperti Pangeran Jaesar dan Pangeran Jaeden?" Eve bergumam. "Jika Pangeran Jaesar adalah Pangeran berkuda putih menawan, makan Pangeran Jaden adalah pangeran berkuda hitam yang sangat gagah."

Villainess QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang