Soul 11 - [Kekuatan Kijin]

Mulai dari awal
                                    

"<<Archangel of Judgement Flame>> Uriel!! "

Pusaran api semakin membesar, mewujudkan inti dari pikiran pengguna, membentuk sesuatu yang lebih besar. Target telah di tandai, lautan api mulai menyambar daratan.

Dari Vandell hingga ratusan pasukan yang ada di belakangnya, semua hangus terbakar.

Tapi, hanya pada targetlah lautan api itu menyerang. Terlihat dari bangunan yang masih utuh tanpa terbakar sedikitpun, menyebar ke seluruh pemukiman warga lain yang ada di kota namun mereka tidak ikut terbakar dan hanya merasa hangat.

Kota Damansus telah di sambar oleh lautan api dan dalam penghukuman itu hanya pendosa yang telah di targetkan yang akan terbakar hangus di dalamnya.

Paman pemilik workshop melihat api besar yang menerjang dirinya, dan ia merasakan hawa hangat seolah di peluk. Merasa aneh dan curiga, namun kesekitar tak ada korban dari warga yang berjatuhan terkena api itu.

Itulah <<Uriel>>, Api penghukuman yang dijatuhkan kepada pendosa, dengan membakar, menghanguskan dan meleburkan tubuh target  hingga menjadi abu. Pengatasnamaan ini, kekuatan Uriel muncul dari evolusi Kijin dan api Uriel adalah berkah itu sendiri.

Jeane adalah Lord yang diakui oleh api yang merupakan lambang dari kebanggaan mereka, tentu bisa mengendalikan api dengan mudah, bahkan bisa merubah warna dan bentuk api sesuka hati. Jika diteruskan seperti ini maka Uriel akan terbentuk dengan konsep.

Cain teringat dimana pertama kali Jeane menggunakan api disaat ia terluka melawan Beite, api itu hangat. Tepat seperti saat ini, dimalam yang seharusnya dingin, ia merasakan pelukan hangat dari api milik Jeane. Aneh bukan, seolah Jeane sendirilah yang memeluk tubuhnya.

Dari depan pusatnya api perlahan memudar, meredakan aumannya dan perlahan menghilang di telan angin.

Ratusan pasukan hangus dan menjadi abu tanpa sisa. Api itu telah membakar sampai ke tulang mereka.

Tapi, Vandell dan beberapa orang pasukannya terlihat masih hidup, mereka hanya terkena dampak dari api, luka bakar mereka cukup serius bahkan tangan dan kaki mereka berubah menjadi abu.

Jeane merasa tidak puas melihat itu, apakah ada kesalahan dalam penulisan formula atau magic circle? Tidak, disana ia sadar bahwa Vandell dan beberapa pasukannya adalah pemilik mana. Wajar bila menggunakan mana untuk menyelimuti diri sendiri sebagai perisai agar tak terkena serangan mematikan.

Cain tersenyum atas ketidakpuasan Jeane. Jika mereka terbunuh semudah itu tidak akan seru, begitulah isi pikiran Cain yang acuh. Sedangkan terlihat Vandall dan pasukannya yang masih hidup itu sudah kewalahan menghadapi dua orang ini.

Sudah jelas, penggunaan mana di atas kewajaran adalah hal bodoh. Vandall telah menguras inti mananya hingga ke titik ia tak bisa menggerakan satu jaripun. Dan sungguh bahkan jika ia menyelimuti tubuhnya dengan mana, apakah masih bisa ia lari dari genggaman Jeane?

Dari tangan Cain senjata terwujud, mengambil bentuk ramping, dan panjang. Itu adalah Katana!

Skill keluar dan menjelaskan.

[Lapor. Mengonsumsi jiwa dari <<Soul Coridor>> untuk pembuatan senjata. Kali ini estimasi di perjelas, formula diperkuat. Pengambilan bentuk di sesuaikan oleh sejarah.]

Dalam ruang yang jauh cahaya berkumpul dan memadat seiring berjalannya waktu, itu seperti massa atom yang membentuk sesuatu. Dan saat semua itu telah bersatu sejarah mulai terlewat dan terbentuk.

[Lapor. Sejarah telah di ambil. Pseudo-Weapon 'The Girl Shadow - Ushiwakamaru'. Discharge!]

Itu adalah senjata milik Cain yang baru, terwujud oleh bantuan Skill dan terbentuklah sebuah katana yang di tutupi sarung pedang dengan lilitan tali hitam.

I'am The Irregular Villain Of Soul Eater [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang