"Kenapa kamu tidak berubah? Miss jadi sedih...". Oke. Guru yang satu ini menangis dramatis di depan murid-murid dan orang yang bersangkutan cemberut saja

"Kalau begitu kamu harus menyelesaikan Software mu pulang sekolah nanti ya~ ♥"

"Iya..". Nah, kali ini giliran Mia yang nangis dramatis.

"Semuanya, silahkan pindah ke aula ya~ kecuali Nona Mia~"

Nah, Mia ngangguk sambil masih nangis dramatis ngutukin nasib sialnya yang selalu terjadi tiap pelajaran tentang IT

Sementara yang lain sudah pindah ke aula, dia sendirian mulai membuat Software itu dengan serius, saking seriusnya sampai kelupaan bahwa sekarang sudah saatnya pulang sekolah, ia terus berhadapan dengan layar komputernya.

Ternyata membuat software tidak semudah yang dilihat jika tidak tau cara cepatnya alias rumus kecepatan Software. Kalau dengan rumus yang ini membutuhkan waktu satu setengah jam lagi untuk selesai. Maka dari itu dia serius melakukannya.

Diambil sebuah kotak hard-disc dan dikeluarkan hard-disc terbaru berbentuk segitiga itu. Dimasukkan ke dalam komputer lewat CPU tentu saja.

Semua rumusan yang diperlukan sudah ada, tinggal di copy-paste saja dan DONE!

Prnya selesai!

"Horeeeee!!!!"

Tak lupa mengirim e-mail, dilakukan dancing inbox secepatnya dan terkirim ke alamat gurunya! Gotcha!

"Lama banget..."

[Kai's POV]

Aku ini Kai. Aku hidup di dalam ComCon Watch milik perempuan bodoh yang satu ini. Sebenarnya CCW ini bisa terhubung kemana saja, laptop, komputer bahkan handphone. Hanya saja untuk berhubungan sama yang ini lebih enak lewat sini.

"Bodoh. Ngapain saja sih? Aku sudah menunggumu dari tadi"

Aku menegurnya dengan nada dingin.

Oh, hanya sekedar informasi saja. Rambutku berwarna silver dan iris mataku berwarna aqua .

"Mau gimana lagi, aku lupa kalau aku bawa Hard-disc". Dia menggaruk kepalanya sambil tertawa garing

"Cih, bodohmu gak hilang?"

"Aku sudah usaha tau!"

"Hmm". Aku memutar bola mataku dan mengiyakan saja

"Oh iya, Kai. Kamu belum pernah manggil namaku sebelumnya".

Benar juga.

"Aku tidak mau".

"Eh?! Kenapa?!"

"Tidak mau saja".

Dia menyipitkan mata lalu memetik jari untuk mematikan komputer dan mengeluarkan hard-disc, lalu mengambil tas. Tidak lupa dia juga bersiul untuk memanggil skateboard kesayangan itu.

Si bodoh ini melompat keatasnya dan terbang keluar melalui dinding transparan.

"Oh iya, kamu tau tidak tentang ComNet ?". Aku bertanya.

"Dunia virtual yang hilang beberapa tahun lalu karena adanya virus yang merenggut kesadaran orang-orang kan.".

Ternyata dia pintar juga.

"Aku menemukan sebuah sisi lain dari dunia nyatamu. Disana tertulis 'ComNet 2.0' "

Lantas matanya melebar dan laju skateboardnya pun melambat.

"Hah?! Bukannya Dunia Virtual itu sudah tidak ada?!".

"Aku juga berpikir begitu, tapi coba lihat ini.".

Muncul layar transparan di depan gadis itu yang berisi data yang kukumpulkan.

"Lihat kan? Ada sebuah pintu berwarna putih dengan tulisan emas 'CN 2.0' ? Itu dia.".

"Boleh dibuka?".

Dia bertanya namun segera kugelengkan kepalaku

"Nanti malam saja. Kita akan berangkat kesana, masih ingat caranya kan?".

"Masih kok, tenang saja".

Mengobrol terlalu lama membuat tidak sadar jika sudah sampai di depan kediaman si gadis. Aku segera mematikan CCW dan menunggu 2 jam lagi sampai saatnya.

Untuk menghabiskan waktu, aku tenggelam ke dalam gudang data buangan 20-30 tahun yang lalu.

Aku makin tenggelam sampai ujung kegelapan, disana aku dapat melihat sesuatu yang membuatku melebarkan mata.

"Ini kan..!".

(To be Continued).

Virtual NetDonde viven las historias. Descúbrelo ahora