Confused

5.7K 381 10
                                    

Wei Wuxian terbangun dan saat matanya terbuka menatap kedua kakak beradik Lan yang duduk disampingnya, saat Wei Wuxian hendak bangkit, dirinya meringis kesakitan, pinggangnya terasa kesakitan dan pantatnya terasa nyeri.

Wei Wuxian pun teringat akan apa yang terjadi antara dirinya dengan kedua Lan bersaudara tersebut dan wajah Wei Wuxian tidak bisa untuk tidak merah merona mengingat kejadian yang terjadi antara dirinya dan kedua bersaudara Lan tersebut.

Lan Wangji, "Wei Ying"

"eh......eer......Lanzhan, aku.....aku.....", Wei Wuxian

"tenang saja adik Wei, kami akan bertanggung jawab" Lan Xichen berucap sambil tersenyum.

"Kalian.....kalian......" lidah Wei Wuxian terasa kelu untuk melanjutkan kata2nya

"kami berdua telah menandaimu adik Wei" Lan Xichen melanjutkan dengan senyum secerah mataharinya

"apa?!" Wei Wuxian terkejut sekarang.

"Kami adalah matemu" Lan Wangji meski dengan nada datar mengucapkannya dengan sepenuh hati karena dirinya merasa sangat bahagia akhirnya bisa memiliki Wei Yingnya.

"Kalian berdua mateku?" Wei Wuxian serasa tak percaya sekarang

"tentu saja karena kami berdua yang telah menandaimu adik Wei" ucap Lan Xichen masih dengan senyum teduhnya

"mn" Lan Wangji mengangguk.

"Oh Tuhan apa yang dikatakan oleh A Cheng, shijie, paman Jiang dan nyonya Yu? bisa mati aku! tapi ini semua diluar kesadaranku! sial! kenapa heatku datang tiba2 sehingga membuatku seperti ini?" pikir Wei Wuxian.

"Adik Wei? kau tidak apa2?" Lan Xichen berucap lembut sambil menyentuh bahu Wei Wuxian

"aku.....aku tidak apa2! sebaiknya.....sebaiknya kalian keluar dari sini" Wei Wuxian merasa sangat gugup saat Lan Xichen menyentuhnya meskipun mereka sudah melakukan malam yang panas semalam.

"Baiklah kalau begitu kami tinggalkan adik Wei dulu, jika butuh apa2 kau bisa memanggil kami" ujar Lan Xichen

"baiklah" Wei Wuxian mengangguk

"ayo Wangji kita keluar dulu dan biarkan adik Wei beristirahat", Lan Xichen

"mn" jawab Lan Wangji sambil mengangguk.

Setelah kepergian kedua bersaudara Lan itu, Wei Wuxian merasa sangat bingung dan galau sekarang, dirinya sangat cemas memikirkan siapa yang akan dia nikahi karena kedua bersaudara Lan itu yang menandainya.

Siapa yang harus dipilih antara Lan Xichen atau Lan Wangji oleh Wei Wuxian? ah memikirkan hal itu lagi2 membuat Wei Wuxian tambah pening kepalanya.

***

Jiang Cheng yang kini sedang bersama Wen Qing merasakan firasat buruk pada Wei Wuxian, entah apa yang sebenarnya terjadi, Jiang Cheng merasa sangat bingung dan galau, namun jika sesuatu terjadi pada Wei Wuxian tentu saja Jiang Cheng takkan membiarkan hal itu terjadi.

Menyadari tunangannya bukannya melanjutkan perjalanan untuk perlombaan berburu tetapi malah diam  melamun, membuat Wen Qing kesal dan akhirnya menarik tangan Jiang Cheng secara paksa, Jiang Cheng yang diseret secara paksa merasa kesakitan tangannya, pasalnya meskipun Wen Qing perempuan bertubuh mungil tapi dirinya adalah salah satu kultivator berbakat dan hebat, Jiang Cheng langsung menepiskan tangan Wen Qing.

Jiang Cheng, "apa yang kau lakukan Wen Qing? kenapa kau kasar sekali, menyeret paksa diriku seperti ini?".

Wen Qing, "dari tadi kau melamun terus! apa sih yang kau lamunkan?!"

"aku hanya memikirkan A Xian, apakah dirinya baik2 saja bersama kedua giok Lan itu" jawab Jiang Cheng.

Wen Qing menghentak2an kakinya dan merajuk kesal sambil mendengus marah, matanya melotot ke arah Jiang Cheng, bisa2nya tunangannya berada disini tapi hati dan pikiran Jiang Cheng ditempat lain?.

"Kau anggap aku ini apa?! aku ini tunanganmu dan calon istri sahmu A Cheng! jangan kau lupakan itu!" Wen Qing menuding Jiang Cheng.

Jiang Cheng menjadi emosi sekarang dibuatnya, "ya aku tau kau memang tunanganku, lalu kenapa? hah?!".

"Hanya Wei Wuxian yang selalu kau ingat2 dan bukanlah aku! seharusnya kau lebih memperhatikan aku! kau anggap apa aku ini, A Cheng? kau jahat!" Wen Qing langsung menangis.

Jiang Cheng menjadi merasa bersalah sekarang, Jiang Cheng memang diam2 sangat mencintai Wei Wuxian tapi karena dirinya adalah calon penerus sekte dan harus memiliki keturunan maka dirinya pasrah saja saat keluarganya menjodohkan dirinya dengan Wen Qing.

Jiang Cheng memeluk Wen Qing untuk meredakan tangisannya, "jangan menangis, maafkan aku? kau mau memaafkanku kan?".

Wen Qing, "kumohon jangan mengingat Wei Wuxian lagi disaat kau sedang bersamaku A Cheng", dan Jiang Cheng hanya bisa mengangguk.

A Bitch WifeWhere stories live. Discover now