Part.9 di serang

13 10 49
                                        

"Anak-anak ayok bangun, kita sudah sampai!" teriak bu Raisa.

"Hahhh udah sampai ya bu?" ucap Lia kegirangan, dengan anggukkan iya ibu Raisa.

"Terus kita kemana bu?" tanya Zidan.

"Ayok ikut ibu," jawab ibu Raisa sambil berjalan menuju keluar pesawat.

Aku dan teman-temanku mengikuti ibu Raisa di belakangnya yang juga disertai robot itu.

Tiba-tiba ketika kami semua sudah keluar dari pesawat.
Duarrrrrrrrr....................

Bom dijatuhkan di dekat kita, kami semua terbanting dengan keras.
Ranti, Santi, Rey dan ibu raisa mereka pingsan, tiba-tiba ada sekelompok orang yang mulai menyerang kami, Aku, Alex, Lia dan robot Duvi berusaha untuk menyelamatkan tim kami untuk mempertahankan diri.

"Lia dan Duvi tolong kamu bawa ibu Raisa, Santi, Ranti dan Rey ke tempat yang aman, aku dan Alex akan berusaha mengalihkan perhatian mereka," ucapku.

"Oke hati-hati ya." jawab Lia.

Lia dan Duvi sudah memulai operasi mereka membawa Santi, Ranti, Rey dan bu Raisa ketempat yang aman.

"Alex kamu tahan di sebelah sana dan aku di sebelah sini oke!" ucapku.

Dengan anggukan Alex menandakan dia menyetujui nya.

"Kekuatan air💧💧"
Blushhh
"Kekuatan air tidak menghentikan mereka, aku harus membuat dinding es dulu," ucapku.

Setelah membuat dinding es, dilanjut aku membuat panah es yang mulai menembakkannya ke penjahat itu di balik dinding es.

Disamping itu Alex menggunakan kekuatan petirnya untuk menyerang penjahat itu.

Flashh
Flashh
Flashh

Penjahat itu habis ditangan Alex penjahat itu semuanya gosong kena sambaran petir Alex.

Penjahat yang aku tangani juga sudah mulai sedikit mereka sudah terhabisi dengan panah es milikku, diganti dengan kekuatan airku, aku akan membuat ombak agar penjahat itu hanyut terbawa ombak milikku.

Srettttt
"Yes."

"Ehh astaga kaget aku," ucapku .
Kekuatan Alex yang bisa terbang cepat sering sekali mengagetkanku karena dia sering datang tiba-tiba.

"Hehe udah selesai ya, yuk kita cari yang lain!" ajak Alex.

Alex dan aku mencari teman-teman yang lain entah dimana mereka bersembunyi.

Setelah beberapa saat ketemulah mereka di dalam gua yang tidak dalam tetapi cukup untuk bersembunyi.

"Kalian tidak apa-apa?" tanya Lia kepada kami berdua.

"Enggak kok," jawabku.

"Terus gimana kalian juga tidak apa-apa?" tanya Alex.

Melihat ibu Raisa dan yang lainnya sudah bangun itu sudah menandakan bahwa mereka sudah lumayan baik.

"Daripada kita terus ngobrol disini terus mending kita cepat ke tempat tujuan kita semula" ucap bu Raisa.

21 januari 2022
AtxerDae

GELANG HITAM by AtxerdaeWhere stories live. Discover now