Chapter 9 : Ep.3 - Main lead, II

Start from the beginning
                                    

Apa aku sudah membicarakan hal yang salah? 

Tetapi... Aku sebenarnya memang bukan berasal dari Epoch, Abyss ataupun Arcadia. 

Sial, bagaimana jika ia membongkar identitasku nanti?

"Hahaha, bercan–"

"Begitu rupanya,"

"Pantas saja aku bisa merasakan sesuatu yang berbeda darimu."

"Ya?" Wajah Davine seperti orang idiot saat ini.

"Kita bertemu nanti lagi ya, Adios."

Perwujudannya memudar perlahan bagaikan cahaya dan debu, tidak dapat ku sentuh.

Sekalipun aku menyentuhnya, ia tembus.

Tembus dari sentuhan, tembus pandang, tidak dapat sama sekali aku berinteraksi lagi dengannya secara fisik.

Pakaiannya tertinggal disini bersamaku, ia menghilang.

Ini terlalu tiba-tiba.

Dan sepertinya itu ability tersembunyi Procel.

Tapi...

Apakah bajingan itu sungguhan lupa kalau dia sudah mendoktrin orang-orang disini? 

Procel...

Awas saja kau!

"Apa ada yang membicarakanku?"

Kini Davine kembali fokus terhadap Luke, sungguh disayangkan kalau Procel memang tidak memiliki 'Youth Curse' dan mungkin itu ability lainnya yang tersembunyi.

Sepertinya akan lebih baik jika aku merawat Luke untuk saat ini sampai dia kembali normal.

Tidak ada cara lain, dia adalah protagonisnya.

Mungkin sementara aku bisa menggantikan tugasnya sampai dia pulih total.

Dia harus kembali normal secepatnya...

Kalau tidak, bagaimana dunia ini akan berjalan?

Davine membopong anak itu untuk segera pergi keluar dari area, baru berjalan beberapa langkah ia melihat Matheo yang kebingungan.

Mungkin, sesuatu yang mirip dengan 'Youth Curse' sudah diangkat perlahan-lahan oleh Procel.

Mengembalikan orang-orang pada kesadaran awalnya, senyuman tipis terbentuk diwajahnya.

"Matheo!"

Orang yang disebut murid dari God of Cooking itu menoleh dan menghampiri dengan linglung.

"Apa kita saling mengenal?"

"Tidak,"

"Tetapi, maukah kamu bergabung denganku?"

"Apakah aku akan mendapatkan benefit karena bergabung denganmu?"

"Kamu harus menjadi chef ku dan aku akan memberikanmu bahan masakan yang dibutuhkan dimasa yang akan datang."

Tanpa pikir panjang, Matheo menjabat tanganku dengan penuh tawa.

Ia menjabat dengan penuh semangat yang membara, membuatku tidak dapat menahan tawa setelah melihat reaksinya yang senang karena tawaran sederhanaku.

Padahal aku memberikan tawaran itu tanpa berpikir sesuatu yang menguntungkan, namun tak ku sangka kebahagiannya sebatas bahan masakan.

"Namun bagaimana kau tahu namaku Matheo?"

"Itu adalah rahasiaku."

"Wah, kau licik sekali."

Layar windows muncul dihadapanku.

[ Luke Salvatore telah memperoleh 5% ??? ] 

5% ??? Apa itu sebenarnya?

Sesuai dugaanku, protagonis asli memang tidak pernah mengecewakan dan penuh dengan misteri. 

Apakah aku bisa menggapai posisi yang sama suatu saat nanti?

Tidak, itu sangatlah berlebihan dan pastinya hanya sebuah khayalan semata. Mana mungkin NPC Sepertiku memiliki posisi yang sama seperti dirinya.

Baru beberapa menit setelah layar muncul, ia kembali muncul dihadapanku.

"Ah, layar ini..." Tutur Matheo.

"Maaf aku belum terbiasa." 

"Tidak perlu meminta maaf, aku mengerti. Ku kira hanya aku yang dapat melihatnya."

"Haha, begitu kah?"

Peringatan!

[Anak buah Es batu turun menghiasi bumi berada di sekitar anda]




World Means SurvivalWhere stories live. Discover now