Bab 1 - Pertemuan Pertama

32.2K 3.2K 57
                                    

Ps

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ps. Cerita ini sudah sampai Bab 26 di Apk Karyakarsa (Sudah mau tamat di sana)


Bab 1 – Pertemuan Pertama

Sean tampak tenang, bahkan pria itu sedikit menyunggingkan senyumannya. Seolah-olah apa yang terjadi saat ini sesuai dengan keinginannya. Dengan spontan Sean menyapa "Selamat siang, Alana..." ucapnya dengan suara serak tertahankan.

Alana hampir saja tak dapat bernapas dengan normal. Namun, sesegera mungkin dia mencoba untuk mengendalikan dirinya. Dia tidak ingin menjadi orang tolol saat ini. Dia tidak ingin kembali menjadi Alana yang bodoh dan lemah, yang bisa dengan mudah diinjak-injak oleh orang-orang seperti Sean.

"Silahkan duduk kembali," akhirnya, Alana mencoba untuk bersikap seprofesional mungkin. Meski tubuhnya masih gemetaran, Alana mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dan memilih duduk di hadapan Sean dan terpisah dengan meja, hal tersebut membuat Alana merasa lebih nyaman.

"Aku tidak menyangka kalau kita akan bertemu di sini. Kamu kerja di sini, ya?" tanya Sean kemudian.

"Mohon maaf, apa tidak ada lagi yang harus saya lakukan?" tanya Alana dengan nada folmal. Alana tidak ingin, Sean bersikap informal dengannya. Bagaimana pun juga, mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun, bahkan Alana sudah tidak ingin mengenal Sean lagi. Mereka kini hanya sebatas pegawai bank dan nasabah, hanya itu. Tidak lebih.

Sean malah sedikit tersenyum menanggapi sikap dingin dan formal yang ditampilkan oleh Alana. "Apakah seperti ini, caramu memperlakukan nasabah seperti aku?" tanyanya kemudian.

Tiba-tiba Alana teringat dengan sikap Sean di masa lalu. Pria ini suka mengancam, pria ini suka melakukan apa saja yang dia inginkan dan memanfaatkan kekuasaannya. Alana jadi takut jika tiba-tiba Sean mencampuri urusannya dalam pekerjaan, kemudian membuat Alana di pecat. Bekerja di bank ini tentu membuat Alana senang, apalagi mengingat bagaimana sulitnya mencari pekerjaan sekarang.

"Mohon maaf, Pak." Pada akhirnya, Alana hanya bisa meminta maaf.

"Aku hanya ingin memastikan, apakah transaksiku tadi berhasil atau tidak," ucap Sean kemudian.

"Transaksi Anda sudah berhasil. Teman saya mengatakan bahwa transaksinya―"

"Kalau begitu periksalah," ucap Sean memotong kalimat Alana. Membuat Alana menatap Sean seketika.

"Ya?" tanya Alana dengan spontan. Dia seperti orang bodoh yang tak mengerti apa maksud Sean.

"Rekening tabunganmu, periksalah sekarang," ucap Sean penuh arti.

Alana merasakan ketakutan seketika. Segera dia membuka ponselnya, mengecek mutasi dan juga saldo dalam rekeningnya. Hingga kemudian, matanya berakhir melotot, lalu menatap Sean dengan tatapan penuh tanya.

"Ka –kamu yang melakukannya? Apa ini?" tanya Alana dengan bingung dan takut, ketika mendapati saldo dalam rekeningnya bertambah berkali-kali lipat dari seharusnya.

Mr. POSSESSIVE & ME (On Going)Where stories live. Discover now