Rumah | 07

160 40 9
                                    

Ryujin pulang dengan langkah gontai. Gadis itu berjalan menuju sofa entah kenapa ada beberapa barang yang asing bagi Ryujin. Tanpa mengindahkan hal itu Ryujin langsung merebahkan dirinya di sofa itu dan segera menutup matanya.

Selama beberapa menit Ryujin hanya diam dan menatap langit-langit ruangan dengan pandangan menerawang. Ryujin terus melamun sampai tak menyadari langkah seseorang mendekat kearahnya.

Orang itu memakai Hoodie Biru kesayangannya tak lupa dengan topi bertuliskan "Fake". Dengan langkah pelan orang itu berjalan kedekat Ryujin yang tengah berbaring di Sofa.

Mina yang berada tak jauh dari kedua nya hanya menatap dengan senyuman. Sepertinya akan ada pertengkaran kecil terjadi, dengan langkah kecil Mina menyusul orang tersebut.

Ryujin mengangkat tangannya dan menatap jarinya dengan pandangan setengah sadar, Ryujin memandang itu cukup lama sampai...

"Boo!"

"AAAAAKKKKKKK MAMAAAA!" Pekik Ryujin

Dug!


































"Wah kau pulang Jin.. aw!" Ringis Ryujin seraya memegang dahinya.

Sedangkan Yujin hanya mengangguk seraya memegang keningnya. Keduanya tadi sempat saling terantuk kening masing-masing, Yujin yang posisinya sedikit membungkuk mengagetkan Ryujin dan Ryujin yang kaget reflek terbangun. Dan terjadilah dua kening yang saling beradu.

"Aw.. ini masih sakit, kau juga kenapa mengagetkan aku ish" ujar Ryujin.

Yujin hanya mengangkat bahunya dengan wajah tengilnya, Ryujin hanya menatap sinis lalu lanjut mengusap keningnya. Untung tadi tak terlalu kencang jadi Ryujin tak khawatir kening cantiknya memiliki lebam.

"Nih es batunya, dipake biar nggak benjol nanti" ujar Mina menyerahkan dua kantung es batu ke kedua Putrinya.

"Terima kasih Mamaku sayang mmuach!" Ujar Ryujin

Yujin dengan bahasa isyaratnya mengucapkan terima kasih kepada Mina. Mina mengangguk dan membelai surai putri bungsunya.

"Kapan kau kemari jin?" Tanya Ryujin

Yujin merobek note booknya dan memberikannya pada Ryujin, ia sudah mengantisipasi Ryujin bertanya hal itu. Ryujin menerima dan membaca sobekan yang diberikan adiknya.

"Tadi, saat Unni disekolah mungkin sekitar jam 10? Yah mungkin sekitar jam 10, oh ya aku diantar Bibi Tzuyu dan Bibi Jihyo kemari"

"Okay.."

"Oh ya Ma, Berarti Yujin sekamar denganku?" Tanya Ryujin

"Tentu tidak Ryu, dia memiliki kamarnya sendiri, kamar samping kamarmu kan kosong"

"Ohh okay"

Ketiganya bercengkrama dengan Yujin menjadi pendengar setia, sesekali Yujin ikut namun hanya sebentar karena perbincangan siang itu dipenuhi tingkah konyol Ryujin dan canda tawa mereka.

"Yujin harus satu sekolah dengan ku!"

"Tanya Yujin dulu, anaknya mau nggak?" Ujar Mina menatap Yujin

Ryujin langsung menoleh kearah Yujin dengan tatapan memohonnya. Yujin yang diserang tatapan Ryujin hanya diam lalu mengalihkan pandangannya. Ryujin kesal lalu duduk disamping adiknya itu dan terus membujuk agar Yujin mau satu sekolah dengannya.

"Mau ya jin? Pasti nanti seru kalo kita satu sekolah"

Yujin diam lalu tangannya mengambil Note nya dan segera menulis. Disampingnya Ryujin harap-harap cemas dengan apa yang ditulis Yujin.

"Aku takut mempermalukanmu Unni, apa tanggapan mereka ketika melihat kembaran Yoon Ryujin tak berbicara malah menulis di note sebagai komunikasi?"

"Katakan saja padaku orang yang mengatakan hal itu, karena akan kupastikan ia menyesal telah mengatakan hal itu, lagipula kenapa harus malu? Kau keren!"

"Kau mengatakan itu secara tak langsung memuji dirimu sendiri kan?"

Yujin kembali merobek note book nya dan memberikannya pada Ryujin dengan wajah datar. Ryujin yang membacanya hanya menyengir dan menggaruk pelipisnya.

"Hehe.. mian"

Yujin menatap malas Ryujin lalu berdiri berjalan menaiki tangga untuk ke kamarnya. Ryujin yang melihat Yujin pergi segera mengejar adiknya. Ryujin sedikit berlari lalu lompat ke punggung Yujin, untung Yujin memiliki reflek bagus jadi saat Ryujin melompat ke punggungnya ia bisa menahan berat Ryujin.

"Aaaakkkk.. Yujin! yuk satu sekolaaahhh!" Rengek Ryujin

Yujin menggeleng seraya membenarkan posisinya dalam menggendong Ryujin di punggungnya. Bahkan sampai Yujin memasuki Kamarnya Ryujin enggan turun dari punggung adiknya dan terus merengek.

"Astaga sifat Ryujin itu menurun dari siapa?" Gumam Mina yang melihat tingkah Ryujin dan Yujin











































TBC.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Twins | Ryujin YujinWhere stories live. Discover now