Kakak.. (04)

208 50 2
                                    


Mina yang tak mendapati Ryujin pulang merasa khawatir. Ryujin tadi mengatakan ia akan pulang sebelum makan siang, tapi ini sudah mendekati jam makan siang dan Ryujin belum pulang. Ryujin biasanya selalu tepat dengan ucapannya.

Saat ia akan berangkat salah satu anak buahnya mengatakan jika Ryujin mengikuti Yujin. Tentu Mina terkejut, kenapa Ryujin bisa ada disekitar kediaman Yujin. Dengan rasa khawatir Mina menemui kedua putrinya itu.

.

.

.

"Kau tau jin? Aku sungguh tertawa ketika temanku Yuri menangis melihat Crushnya berjalan bersama perempuan lain, padahal aku tau jika perempuan yang dimaksud adalah sepupu Crushnya Yuri" tawa Ryujin menggelegar

Yujin bahkan sampai tertawa mendengarnya dan reflek menepuk-nepuk bahu Ryujin saking kencangnya ia tertawa. Semua yang Ryujin ceritakan sangat lucu, Yujin sangat Suka.

Ryujin yang mendapat respon demikian merasa senang, ia seakan berhasil mengisi sedikit peran kakak dalam hidup Yujin. Keduanya hening, sepeda yang keduanya tumpangi melewati tembok yang dipenuhi bunga dan rumput jalar. Yujin mengambil kesempatan untuk memegang tanaman di sela-sela di Bonceng sang Kakak kembar.

.

.

.

Mina menunggu didepan gerbang Rumah Yujin dengan rasa khawatir sesekali melihat kearah jalan seakan dengan hal itu ia bisa dengan cepat mendapati kedatangan kedua putrinya.

  Tak lama Mina bisa bernafas lega mendapati kedua putrinya telah kembali. Senyum Mina terbit kala melihat dua saudara itu nampak bercanda dan tertawa bersama di atas sepeda Ungu Ryujin. Mata Mina berkaca-kaca melihat adegan itu, Ryujin dan adik kembarnya mulai dekat. Dan Kini kesempatan untuknya Juga.

"Waah.. sungguh tadi menyenangkan saat kita menuruni turunan,"

Yujin hanya menggeleng kecil dengan senyuman tipis melihat betapa bahagianya Ryujin. Setelah keduanya turun dari sepeda Mina mendekat membuat kedua saudara itu terkejut.

"Hai.."

"Mama?"

Ryujin tentu bingung dengan kedatangan Mina, namun kemudian ia menoleh kearah sebuah mobil Hitam dan menatap datar orang yang berada didalam Mobil hitam itu. Yujin yang akan mengikuti arah pandang Ryujin di hentikan oleh Tangan Ryujin dan ucapannya.

"Sudahlah Yujin, bukan apa-apa hanya sekumpulan orang gabut."

Yujin hanya mengangguk paham membiarkan Ryujin mengelus belakang kepalanya. Lalu Yujin kembali menulis membuat atensi dua orang lain berpusat padanya.

"Makan lah bersama kami, aku akan memasak masakan andalan ku untuk makan siang :)"

  Mina membacanya dan setelahnya nampak antusias. Ryujin yang sudah kepalang lapar segera menarik Yujin masuk agar acara makan-makan bisa terlaksana.

































Sungguh masakan Yujin sangat enak, Ryujin sampai menambah banyak piring. Yujin yang melihat betapa lahap sang kakak memakan masakannya tersenyum puas. Mina yang dihadapkan kedua putrinya hanya bisa tersenyum haru.

Yujin dan Ryujin sangat kontras jika dilihat, apalagi jika keduanya duduk bersebelahan seperti sekarang. Ryujin nampak selalu berbicara dan terus saja membuat keramaian, sedangkan Yujin akan diam tersenyum dan mendengar semua ocehan sang kakak.

Mina merasakan dejavu, hal ini bukan pertama kalinya ia lihat. Dulu tepatnya 20 tahun lalu adegan ini terlihat didepan matanya. Jeongyeon dan Suaminya nampak terlihat seperti Jin Twins, suaminya akan sangat berisik dan Jeongyeon hanya diam dan sedikit merespon.

"Ma.. mama tau? Yujin saat tertawa mirip seperti aku!" Ujar Ryujin antusias

Ucapan Ryujin tentu mendapat pandangan terkejut, sungguh Apa yang dipikirkan Ryujin saat ini. Yujin yang mendengarnya menghela nafas lalu melanjutkan makannya.

"Ryujin.. kau tak lupa kan kalau kalian kembar?" Peringat Mina dengan sabar

Ryujin hanya terdiam lalu menunjukkan senyum tengilnya. Mina hanya menggeleng lalu mengusap kepala Ryujin penuh kasih sayang.

Hal itu dilihat oleh Yujin yang hanya menatap Mina dan Ryujin. Mata Yujin persis seperti anak anjing saat menatap Kakak dan mamanya itu. Mina tersenyum lalu melakukan hal sama pada Yujin. Yujin hanya diam dan menunduk.












































TBC.

Twins | Ryujin YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang