Kejar-kejaran | 05

164 39 0
                                    

  Ryujin masih betah berada di kediaman adik kembarnya. Ia merasa nyaman berada disini, ya sebenarnya Ryujin hanya ingin mencari teman baru sih. Tak lama datang Yujin seraya membawa snack, Ryujin melihat itu dan menampilkan senyum jahil.

Grekk

Snack dengan mudah di rebut oleh Ryujin, Yujin tentu kaget dan segera menoleh kearah Ryujin yang tengah santai memakan snack miliknya. Yujin hanya menatap itu sedangkan Ryujin makin menampilkan senyum jahilnya.

Yujin yang masih ingin memakan snacknya pun hanya cemberut lalu menatap Ryujin yang masih memakan snack kesukaannya. Dari pantry dapur Mina melihat kedua putrinya itu dengan senyuman.

"Catch me if you can!" dengan nada mengejek Ryujin menantang Yujin.

Yujin menunduk, lalu tak lama dengan langkah panjang ia mendekat kearah Ryujin dan berusaha merebut snack itu. Beruntung Ryujin memiliki Reflek bagus ia melompat keatas Sofa dengan cepat. Yujin yang gagal terus berusaha.

Aksi kejar-kejaran mereka berlanjut terus sampai dimana Yujin mendapat snacknya dan Ryujin yang telah kelelahan menghindari Yujin. Bukannya segera makan Yujin mengambil bantal dan memukulkannya pada badan Ryujin.

Bugh~

"Aduh.. Kau membalas dendam?"

Yujin hanya tersenyum penuh kemenangan dan menjulurkan Lidahnya. Dengan cepat Ryujin mengambil bantal sofa disampingnya, yah karena Yujin dapat memprediksi hal itu dengan gerakan cepat ia berdiri dan menghindar.

"Yah tak adil kau harus kena jugaaa!" Pekik Ryujin

Yujin hanya tertawa, keduanya hanya terpisah sebuah Sofa panjang. Keduanya dalam posisi waspada dan nampak mencoba membaca pergerakan lawan. Mina yang dari tadi melihat kedua saudara itu tertawa, ketika melihat Ryujin masih berusaha mengenai Tubuh Yujin.

"YUJIN CURANG!" pekik Ryujin ketika Yujin menunduk dan bersembunyi dibalik sofa

Yujin hanya tertawa dan kembali memprovokasi Ryujin dengan wajah mengejek. Ryujin yang kesal segera melompati Sofa. Yujin yang melihatnya berguling dan berlari menuju dapur.

"Aishh.. kenapa larimu cepat sihh?"

Tawa Yujin terdengar, Ryujin masih mengejar dan mencoba membalas Yujin. Yujin berlari dan akhirnya bersembunyi dibalik tubuh Mina. Mina yang melihat hanya tersenyum tipis, Ryujin datang dan masih memburu Yujin dengan membawa bantal sofa yang sempat ia lemparkan tadi.

"Ma.. minggir aku harus membalas dendam" ujar Ryujin yang mengikuti pergerakan Yujin yang sembunyi di belakang Mina

Yujin memegang pundak Mina dan menjadikan Mina tameng dan terus menunduk bermaksud bersembunyi. Ya walau itu sangat mustahil dengan tinggi yujin yang melebihi mina.

"Sudahlah Ryu, kalian tak Capek?"

"Tidak sebelum Yujin merasakan pukulan bantalku"

"Astagaa.."

Dengan cepat Ryujin meraih tangan Yujin, namun kalah Cepat saat Yujin menghindar dan merangkak dibawah membuat Ryujin hampir jatuh kedepan.

Yujin yang melihat kakaknya akan jatuh masih sempat membantu, setelah Ryujin berdiri sempurna tangan jahilnya memukul lengan Ryujin dan dengan cepat berlari menuju kamarnya.

"YUJIN!"

Mina hanya menghela nafas melihat putri kembarnya itu. Ia tersenyum tipis melihat adegan barusan dimana keduanya terlihat dekat dengan saling menjahili satu sama lain. Ya semoga saja kedekatan mereka berlangsung lama.







































"Waahhh... aku lelah!" Pekik Ryujin

Ryujin dan Yujin kini terbaring dikasur milik Yujin. Setelah acara kejar-kejaran dan beberapa perang bantal akhirnya mereka menyudahi permainan mereka dengan alasan kecapekan. Yujin yang mendengar pekikan Ryujin hanya mengangguk setuju.

Ryujin berbaring dan menatap langit-langit kamar Yujin yang memiliki pola yang indah. Lukisan awan menjadi titik berat plafon itu. Kamar Yujin didominasi biru langit yang cerah dan beberapa instrumen alam seperti daun dan pepohonan.

Ryujin menoleh ke kanan dan menatap adiknya yang tengah menutup mata dan tersenyum. Sebenarnya Ryujin sangat ingin tau alasan dibalik kebiasaan Yujin selama ini. Ryujin ingin tau penyebab Yujin tak bicara dan malah selalu menulis saat berkomunikasi. Apakah ini efek dari kejadian yang mengharuskan Yujin dikorbankan dulu? Dan berimbas sampai hari ini?

"Yujin.."

Yujin berdehem dan menoleh kearah Ryujin. Ryujin mengubah posisi dan duduk bersila didepan Yujin yang sedang telentang.

"Yuk pulang ke rumah.."

Yujin mengerutkan keningnya, tangannya meraih note booknya lalu mulai menulis. Ryujin yang sudah tau Yujin akan menuliskan sesuatu menyela,

"Pulang bersamaku jin.. bersama mama, mari tinggal bersama kami" ujar Ryujin

Yujin berhenti menulis dan kini ia menurunkan notebooknya dan dibiarkan tergantung dilehernya. Tangan kanannya yang memegang Pen dibiarkan digenggam sang kakak.

Yujin menunduk, sedangkan Ryujin sudah harap-harap cemas. Ia sangat ingin Yujin pulang bersamanya dan mama mereka, ia juga ingin sekali melindungi Yujin. Mata Ryujin berair, Ingat Ryujin memiliki hati yang lembut, dan menangis salah satu cara Ryujin mengeluarkan emosinya.

Yujin menatap Ryujin lalu memeluk Ryujin dan menepuk punggung kakaknya itu. Ia bukan tak mau pergi bersama Ryujin, ia sangat ingin. Tapi meninggalkan tempat yang penuh dengan kenangan masa kecil dan Bundanya itu bukan hal yang mudah.

"Jin.. Ku mohon, biarkan kami menjagamu bairkan kami menyayangimu, aku ingin menebus 17 tahun peranku sebagai kakak yang tak terlaksana,"

"Aku sangat ingin memamerkan pada temanku kalau aku memiliki saudari kembar yang sebaik dirimu, kau tahu? Menjadi anak kembar sangat keren dan aku sungguh ingin selalu bersamamu"

Yujin hanya diam dan mendengarkan Ryujin. Ryujin masih terus terisak, hingga Yujin merenggangkan pelukan keduanya. Yujin menuliskam sesuatu dan memberikannya pada Ryujin dengan senyuman kecil

"Berikan aku waktu kak, aku perlu menyiapkan hati saat meninggalkan rumah penuh kenangan ini.. aku juga sangat ingin tinggal bersamamu dan Mama Mina, tapi aku butuh waktu untuk berdamai dengan hatiku"



























"Jika ini tentang waktu aku akan menunggu, pintu rumah selalu terbuka untukmu Yujin, aku akan selalu menunggu kedatanganmu!"
































TBC.

Twins | Ryujin YujinDove le storie prendono vita. Scoprilo ora