Tiga Puluh satu

5.1K 610 66
                                    

Mobil Yuta keluar dari dalam gerbang rumahnya. Tak langsung melanjutkan perjalanan Yuta membuka setengah kaca mobilnya dan menoleh pada Hendery yang sedari tadi ternyata berada di depan gerbang rumahnya. Anak itu yang melihat mobil Yuta keluar langsung berdiri dari atas motornya.

"Kenapa nunggu diluar? Kenapa gak masuk ke dalem aja?"Tanya Yuta sambil mengernyit.

"Enggak usah Om.. Xiaojun tadi katanya udah mau keluar kok😅"Balas Hendery. Yuta kemudian mengangguk trus ngomong lagi.

"Lain kali besok-besok kalau udah dateng tuh kasih tau Pak Boni biar buka gerbang buat kamu. Nunggunya di dalem aja.. Jangan di luar kayak begitu. Udah kayak tamu aja😑"

"Siap Aya--Eh maksudnya Om.. Hehe 😅"

"Hmmm👍.. Yaudah saya pergi duluan"

Hendery mengangguk kemudian melambaikan tangannya ke arah Yuta. Tentu tidak mendapatkan balasan karena calon Ayah mertuanya itu langsung menutup kaca mobilnya secara penuh. Tapi meskipun begitu Ayah Yuta sempat nge-klakson dia sekali lagi sebelum benar-benar jalan pergi.

Tak berselang lama mobil hitam punya pacarnya keluar dari gerbang juga, Hendery gantian yang masukin motornya ke dalam garasi punya keluarga Nakamoto trus gantian jadi nyupirin Xiaojun sementara pacarnya itu duduk di kursi kemudi sebelah Hendery.

"Nanti kelas pertama kelar jam berapa sayang?"

Hendery yang tadinya nyetir langsung noleh. Ini pacar tsunderenya tadi di kasih makan apa sama Ayah Yuta sampai tumben-tumbenan manggil dia sayang. Biasanya pagi-pagi begini dia suka di anjing-anjingin sama Xiaojun. Makannya bingung.

"Hah?"

"Hah heh hah heh! Budek! Aku tanya kelas jam pertama kelarnya kapan? Guanheng bin Aheng!"

Nah itu baru Xiaojunnya, Hendery😅

"Oohhhh ngomong dong.. Jam 11:30 udah kelar kayaknya. Trus di lanjut jam setengah tiga.. Why?"

"Enggak. Cuman nanya. Soalnya aku ada buat bekal. Ntar kita makan bareng.. Kelasku cuman sampe jam 10 doang soalnya hari ini"

Hendery mengangguk senang..

"Beres deh sayang!"

"Hmmm"

Ahh, indahnya pagi hari senin seperti ini😊

*****

Sayangnya pagi hari senin tidak berlaku sama menyenangkannya untuk adek-adeknya Xiaojun. Bayangin senin di hari pertama ketika mereka kelar upacara bendera langsung di lanjut sama pelajaran matematika. Mana tadi Jaemin gak sempat sarapan di rumah karena anak itu yang bangun telat dan buat suadaranya ngomel2 apalagi Renjun. Jadi mereka di buatin bekal makan sama Ayah Yuta.

Berhubung Jaemin itu tipe orang yang otaknya gak jalan kalau misalkan lagi laper jadi dia sembunyi-sembunyi masukin makanan ke mulutnya. Untungnya lagi, Ayahnya buatin mereka sushi kan, jadi mudah buat sekali hap ke mulut.

"No, ayo buka mulut"

"Aaaaaa"

Jeno yang ada di sebelah Jaemin gak lupa di suapin juga. Renjun yang gak sengaja ngeliat dari kursinya hanya bisa menggelengkan kepalanya ngeliat kelakuan saudaranya itu. Apalagi pas ngeliat kelakuan pacarnya yang gak jauh beda. Lagi-lagi Kuanlin ketiduran di kelas. Untung saja teman sebangku anak itu ada Jihoon yang baik hati. Muka tidurnya Kuanlin ditutupin pake buku.

*Jihoonhartakarun

"Njun, 8x9 berapa?"Tanya Felix.

"72.."

Nakamoto's Family Where stories live. Discover now