Satu

23.2K 1.6K 133
                                    


Bel pulang sekolah berbunyi nyaring di koridor dan disetiap kelas. Para murid yang sudah mulai bosan dan mengantuk langsung kembali segar mendengar suara bel pulang.

Di kelas si kembar Renjun membangunkan Jaemin yang sejak pelajaran terakhir tadi sudah tertidur. Anak itu menggunakan buku paket PKN untuk menutupi wajahnya.

"Nana bangun waktunya pulang"Seru Renjun sambil menggoyang-goyangkan badan kembarannya itu agar bangun. Jaemin mengernyit kemudian membuka matanya menatap seisi kelas dimana teman-temannya mulai bersiap-siap pulang.

"Hoaaammm..."Jaemin melebarkan tangannya sambil menguap sambil meluruskan badan. Ia tak langsung ikut memebereskan alat tulisnya tapi melamun dulu.

"Pak Boni katanya udah sampe di depan"Ucap Renjun setelah membaca pesan yang di kirimkan supir keluarga mereka yang setiap hari mengantar mereka bertiga kesekolah. Mereka bertiga belum di perbolehkan untuk membawa kendaraan sendiri karena masih belum punya SIM. Dan Ayah Yuta sudah parno lebih dulu jika anak-anaknya memakai kendaraan sendiri.

"Bilang sama Pak Boni aku gak ikut yah, udah janji mau pulang bareng sama Jeno"Balas Jaemin lalu mulai sibuk memasukan buku-bukunya ke dalam tas.

Renjun berdecak, lagi-lagi seperti ini.

"Nanti sampe rumah di tanya Ayah gimana ntar?"

"Gak bakal lah, Jeno turunin di tempat biasa kok.. Boleh yah?? Janji pulangnya gak bakal lama😯"Tawar Jaemin dan mau tak mau Renjun mengangguk. Jaemin tersenyum senang lalu mencubit pipi kembarannya itu dan setelahnya berjalan keluar kelas dengan untuk menjemput Jeno. Kelas mereka berbeda jika Jaemin dan Renjun di Mipa satu sementara Jeno berada di Mipa dua.

Renjun cemberut kemudian memakai tas pungungnya lalu berjalan keluar menuju parkiran. Renjun melebarkan senyumnya begitu melihat Adik bungsunya Shotaro yang masih setia menunggunya.

"Kenapa gak langsung nunggu dimobil? Di parkiran kan panas dek"Kata Renjun menghampiri Shotaro.

"Anuu.. Hmm.. Taro boleh izin gak?"Tanya Shotaro agak takut-takut. Masalahnya Gegenya ini galaknya sebelas dua belas sama Ayahnya.

"Izin apa?! 😒"Renjun sudah mencium bau-bau jika dirinya akan ditinggal sendirian lagi kalau begini.

"Ituu.. Aduh👉👈"Shotaro masih tampak gelisah mau langsung memberitahu Renjun atau tidak.

"Taro! Ayo buruan naik!"Ujar seseorang dengan motor ninja besarnya berhenti didepan mereka. Orang itu seperti tidak tau situasi genting yang di hadapi Shotaro sekarang.

"Siapa dek?"Tanya Renjun lalu melirik anak jangkung yang tadi memanggil nama adiknya.

"Ge, aku pergi belajar kelompok di rumahnya temen Ge, boleh ya?"Ucap Shotaro cepat.

"Rumah siapa?"

"Rumah gue Kak, tenang aja adek lu bakalan gue balikin dengan selamat kalau tugas biologi kita udah beres.. "Sahut si anak jangkung tadi dari atas motornya.

"Udah punya sim belom lo?"Tanya Renjun lagi.

"Hehehe kalau itu sih gak ada Kak, gue belum cukup umur soalnya😅"Anak itu malah menyengir ganteng. Renjun memutar bola matanya sebal. Ini anak ngingetin dia sama Jeno. Sama-sama tukang nyengir soalnya!

"Kalau gitu gak boleh pulang bareng lo! Taro naik mobil bareng sama Gege aja. Kasian Pak Boni udah jemput"Ucap Renjun final.

"Yahhh.. ☹ Kasian Pak Boni juga kalau misalkan harus keliling-keliling lagi. Aku sama Sungchan masih mau cari bahan buat praktek soalnya.."Ujar Shotaro dengan raut wajah memohon.

Nakamoto's Family Where stories live. Discover now