Tiga

11.9K 1.1K 45
                                    

Xiaojun menuruni tangga menuju dapur si sulung Nakamoto itu merotasikan matanya malas melihat kedua orang tuanya romantisan pagi-pagi begini. Apalagi melihat bagaimana Ayahnya memeluk Babanya dari belakang dengan suara manja.

"Winwinnie~Utaaa aperrrr.."

Lha ini Ayahnya lagi mau cosplay jadi Shotaro kecil atau gimana.

"Tunggu bentar Utaaa, Winnie lagi masak bentar lagi kelarr.."

Eh ternyata Babanya sama aja.

"Makan kamu aja gimana? Semalam kan gajadi kamu capek katanyaa.."

Ohh tidak bisa dibiarkan. Ayahnya ngadi-ngadi ini masih pagi kalau Adek-adeknya ngeliat gimana. Gabisa dibiarin!

"Ekhemm"Xiaojun sengaja berdehem keras dan sontak saja Yuta langsung melepaskan pelukan dari sang istri kemudian menatap canggung ke arah anak sulungnya sementara Winwin sudah terkekeh pelan.

"Adek-adekmu mana? Kok belum turun?"Tanya Yuta biar gak awkward banget.

"Lagi siap-siap.. Ayah, hari ini aku di jemput sama Dery yah ke kampusnya soalnya--"

"Ngapain di jemput Dery? Kamu kan biasanya sama Ayah atau gak berangkat bareng adek"Potong Yuta.

"Aku ada kelas pagi banget nanti gak keburu.. Kalau misalkan naik mobil sama adek-adek.. "

"Nanti sama Pak Boni di antar aja biar adek-adek ikut di mobil Ayah"Yuta masih kekeuh.

Xiaojun sudah cemberut. Kalau begini gagal sudah rencananya buat berduaan sama Hendery. Melihat raut mendung wajah putra sulungnya Winwin lalu mendekati Yuta.

"Say, izinin kenapa sih. Lagian yah Hendery kurang apa coba? Anaknya baik gitu dia kalau naik motor juga gak yang kebut-kebutan.. Toh selama ini si Kakak kalau pulang gak ada kurang sedikitpun. Selamat aman sentosa"Ujar Winwin.

Xiaojun tersenyum senang Babanya emang paling pengertian.

"Yah iyasih cuma aku masih gak percaya sama itu anak.. Apalagi waktu kejadian dia bawa kabur si Kakak ke puncak"

Muka Xiaojun langsung masam lagi dengar pembahasan Ayahnya. Pasti deh hal itu selalu di ulang-ulang terus.

"Itu bukan bawa kabur Ayah, Aku yang minta buat refreshing bareng sama Dery waktu itu"Balas Xiaojun membenarkan.

"Yah pokoknya itulah.. Kamu tetep bareng sama Ayah aja. Mau singgah kemana juga nanti Ayah yang anter"Kata Yuta. Xiaojun sudah menghela nafas sesusah itu memang kalau meminta izin sama Ayahnya.

Yuta tuh baik, gak pelit sama anak-anak cuma bakalan jadi galak banget soal urusan cinta-cintaan anak-anaknya. Intinya si Bapak Nakamoto ini posesif pake banget lha.

"Pagi Baba, Pagi Ayahhh.. "Sapa Jaemin dengan ceria anak itu tak sadar jika suasana di dapur sedang tidak baik. Terlebih raut masam kakak sulungnya.

"Kenapa Ge?"tanya Jaemin mengambil duduk di sebelah Xiaojun. Tak lama kemudian Renjun dan Shotaro juga ikur bergabung di meja makan.

"Gak ada"Balas Xiaojun singkat. Jaemin menatap ke arah Babanya yang memberikan kode dengan lirikan mata ke arah Ayah mereka yang dengan santainya meminum kopi paginya. Jaemin mengangguk mengerti, kalau urusan sama Ayah emang panjang mending dia langsung sarapan biar cepet berangkat dan di jemput Jeno! Ehe 😃

Renjun dan Shotaro tak banyak bertanya di meja makan mereka berdua fokus sarapan. Saat dalam keadaan hening itu ponsel milik Yuta yang ada di meja tv berbunyi nyaring.

"Kenapa Ge?"Tanya Jaemin lagi sambil menoel-noel tangan Xiaojun setelah Yuta pergi mengangkat panggilan telfonnya.

"Ck! Dibilangin gak ada.. "Balas Xiaojun sensi.

Nakamoto's Family Where stories live. Discover now