Chapter 12 • Love In Your Eyes

Mulai dari awal
                                    

Demi Tuhan, ini adalah pertama kalinya seorang Kun yang biasanya memimpin rapat besar tanpa ragu apalagi sampai keringat dingin, namun kini pria dewasa itu tak henti-hentinya berdoa agar tidak membuat kesalahan sekecil apapun.

Tangannya terasa dingin, jantungnya berpacu sangat kencang menatap bocah dihadapannya yang tak kalah pucat.

Sepertinya bungsu Liu itu sangat gugup sekarang, padahal dia yang paling pede sebelum acara dimulai.

"Aku mengambil engkau Liu Yangyang menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus"

Kun tak henti-hentinya memuji mahluk manis dihadapannya, walau keringat membanjiri kening si bungsu. Manik bundar si bungsu menatap kancing baju Kun saat pandangan mereka tak sengaja bertemu.

Yangyang tersentak saat pendeta meminta dirinya untuk turut mengucapkan janji sucinya, duh Yangyang tidak tahu jika momen seperti ini amat menegangkan namun meninggalkan sensasi menggelitik dihati.

Si bungsu menatap lekat ke arah obsidian gelap dihadapannya saat tangan Kun yang tengah memegang kedua tangannya bergerak. Menarik kembali atensi si bungsu yang terlihat kelabakan.

"A-aku mengambil engkau Qian Kun menjadi suamiku.... untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit..."

Dari ratusan maupun ribuan pasang mata yang menatap kedua pengantin diatas sana, seseorang tersenyum getir saat mendengar bungsu Liu itu mulai mengucapkan janji sucinya.

Itu Lucas, pandangannya tak lepas menatap sahabatnya yang berdiri didepan sana bersama pendeta dan....calon suaminya. Pandangannya memburam saat mengingat janji yang dibuat keduanya saat masih ditaman kanak-kanak.





"Luke! Nanti kita kalo udah gede kita bakalan nikah bareng kan? Terus hidup bahagia~ Kaya di film yang kak Ten tonton!"

"Nikah bareng? You and me...or?"

"Ummm... yangyang juga engga ngerti, tapi gitu deh!" Bungsu Liu yang masih berusia tujuh tahun hanya tersenyum lucu dengan wajah yang penuh dengan tepung.

"Yangyang mau nikah ala kerajaan gitu! Nanti Luke jadi pangeran...yangie jadi rajanya!" Lucas yang tengah membantu--tidak lebih tepatnya merecoki nyonya Liu membuat kue tiba-tiba menoleh dengan pandangan tertarik mendengarkan segala ocehannya.








"...Lucas?"

Pemuda kelahiran Hongkong itu tersentak dari lamunannya saat suara halus yang memanggil namanya bersamaan dengan telapak tangan yang mengusap jemarinya.

Lucas menoleh saat pria cantik disampingnya, Jungwoo. Tersenyum tipis sebelum menyuruhnya kembali fokus pada pengantin pemilik acara.

"....untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus"

Kalimat si bungsu langsung membuat sang kakak tertua menitikkan air matanya, yang langsung membuat sang suami dengan telaten menghapus air matanya.

Johnny tentu saja tak ingin terkena amukan istri kecilnya yang tengah dalam fase sensitif itu marah saat menyadari makeup nya yang luntur.

"May the vows you took today last an eternity, and the love in your eyes never fade. May you forever be as happy as you are today. Now you may kiss your spouse"

You're My Destiny ; KunYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang