"baik dok." mereka langsung mengunci pintu ruang isolasi.

"AKH!" Beberapa orang berteriak karena terkejut tiba-tiba saja dokter yang baru keluar dari ruang isolasi tergeletak pingsan.

"Jangan ada yang dekati dia, jangan ada yang sentuh." Ucap Kun, memperingati yang lain untuk tidak mendekati dokter itu. "cepat pergi bersihkan tubuh kalian, pakai Apd kalian dan bawa disinfektan kemari, sterilkan tempat jangan sampai ada yang masuk kemari." lanjut kun, ia segera bergegas pergi juga.

"sir, kami baru saja dapat kabar dari rumah sakit tempat pilot hendery di tangani, ia menunjukan gejala yang sama dengan empat kru astronot lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"sir, kami baru saja dapat kabar dari rumah sakit tempat pilot hendery di tangani, ia menunjukan gejala yang sama dengan empat kru astronot lainnya." Ucap seorang menghampiri Jaemin yang sedang berada di dalam lab markas.

"aku akan segera kesana." ucap Jaemin lalu berjalan cepat keluar dari ruangan lab.

Jaemin sudah berada di luar markas sekarang dan langsung mengambil kunci mobilnya dari kantung celana, baru saja ia membuka mobilnya Renjun menghampirinya.

"kau mau ke rumah sakit kan?" tanya Renjun.

"ya, aku akan kesana."

"aku ikut denganmu, aku malas membawa mobil."

"naiklah." Renjun menaiki mobil Jaemin, mereka langsung bergegas menuju rumah sakit di kawal oleh beberapa polisi agar mereka bisa sampai sesegera mungkin karena ini dalam keadaan darurat.

Drrrt!

Ponsel Renjun bergetar ia menadapat panggipan dari staf markas SS, Renjun segera mengangkatnya.

"ya halo?"

"...."

"apa?! Bagaimna bisa?"

"...."

"masukan dia ke dalam ruangan isolasi sekarang, lapor pada Mark untuk investigasi mendalam aku sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit."

"..."

"ya."

"..."

"oke, sampai jumpa." Renjun mematikan telfon dan menaruhnya du saku jasnya.

"ada apa?" tanya Jaemin menoleh sembentar pada Renjun.

"prof. Jungwoo mengalami gejala serupa dengan para astronot itu." Jaemin menarik nafasnya berat.

"lalu sekarang masuk ruang isolasi?"

"iya, barusan."

"apa kemungkinan karena bekas cakaran itu?" jaemin berfikir mungkinkah akibat bekas cakaran itu sehingga virus bisa masuk ke dalam tubuh?

"kemungkinan iya."

Jaemin dan Renjun sampai di rumah sakit, setelah memarkirkan mobilnya di parkiran mereka segera masuk ke dalam untuk bertemu degan Kun selaku kepala rumah sakit.

"selamat siang dok." Sapa Jaemin menjabat tangan kun.

"siang prof." sapa Kun. "Kita bicara di ruanganku saja." lanjut kun.

"baik." Kun mengajak Jaemin dan Renjun menuju ruangannya.

"silahkan duduk." Ucap kun sembari menunjuk dua kursi di hadapannya, Jaemin mendudukan dirinya.

"baiklah, to the point saja apa yang terjadi pada hendery?" tanya Jaemin.

"menurut laporan dokter yang menanganinya, ia mengalami gejala seperti orang terkena hipotermia tubuhnya mengigil lalu penurunan suhu bahkan sampai minus, namun fungsi organnya masih normal. Setelahnya mulai terjadi gelagat aneh bahkan ini memakan korban." Jaemin menyiritkan keningnya.

"korban?"

"ya, ada dua orang korban pertama dokter Xiaojun yang aku sendiri bingung bagaimana bisa, ia di makan oleh Hendery." Jaemin dan Renjun yang mendengarnya tentu saja kaget dan membelakan matanya.

"korba kedua?"

"itu salah satu dokter pendamping, ia yang mengambil sample darah mengalami gejala awal seperti Hendery namun langsung di tangani belum ada gejala lainnya sedang di awasi intensif sekarang."

"ku rasa ini benar, ini adalah serangan virus." ucap Renjun.

"virus?"

"ya, aku baru saja menemukan mikro organisme berukuran sangat kecil sekitar 25 nm saat aku mengambil sample dari ekstrak bebatuan Mars dan kemungkinan itu virus karena dari struktur bentuk juga ukirannya menunjukan itu adalah virus bukan Bakteri." Dokter Kun menyiritkan keningnya.

"kita harus meneliti lebih jauh tentang ini dan segera mengantisipasi adanya penularan dengan yang lainnya." ucap Jaemin.

"aku sudah menghubungi WHO untuk menginformasikan soal ini." ucap Kun.

"baiklah."

"aku akan mengirim sample darah juga liur milik hendery ke laboratorium pusat untuk di teliti."

"apa kami bisa mengunjungi hendery untuk melihat bagaimana situasinya?" tanya Renjun.

"untuk saat ini tidak bisa, ruangan sedang di sterilkan menghindari adanya penelularan." Renjun mengangguk.

"baiklah, terimakasih atas kerjasamanya." ucap Jaemin lalu bangkit.

"sama-sama prof." Kun menjabat tangan Jaemin lalu keluar dari ruangan.

Jaemin keluar dari rumah sakit bersama Renjun dan pengawal lainnya. "apa kita harus ke lab pusat sekarang?" Tanya Renjun.

"ya, untuk memastikan."

"oke."

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

Udah mulai nihhh, okelah terimakasih sudah baca jangam lupa vote dan komennya ditunggu, see u in next chapter bye!

Sunny pwark. Jan 15, 2022.

The Erda [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now