"Tanpa baseball aku bukan siapa-siapa. Aku hanya Jung Yi Hyun yang masa depannya hancur, bahkan untuk berteman aku tak punya keberanian lagi."
Saebom menoleh.
"Baik. Sekarang kita berteman."
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Laki laki setampan dan sepopuler itu bahkan sampai takut untuk berteman hanya karena cedera yang dialaminya. Jika dulu tanpa ia mencari, orang-orang akan mendatanginya dan mengemis agar bisa menjadi teman Yi Hyun. Pepatah mengatakan lelaki tampan memang selalu punya kekurangan. Tidak bisa menjalin pertemanan, itulah kekurangan yang ada pada diri Yi Hyun.
Bagi atlet cedera adalah sebuah malapetaka. Setelah insiden cedera kakinya, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyendiri. Orang-orang yang dulunya datang sekedar ingin berjabat tangan dengannya, kini mengacuhkannya layaknya sampah hanya karena Yi Hyun tak lagi bermain bisbol. Baseball adalah jati dirinya dan kebanggaannya, itulah mengapa ia merasa tak ada masa depan untuknya lagi.
Disaat orang lain meninggalkannya, hanya satu orang saja yang mengulurkan tangan pada Yi Hyun. Orang itu adalah Saebom, cinta 12 tahunnya.
Yi Hyun hanya tau satu hal, Uluran tangan Saebom saat itulah yang menjadi dasar cintanya.
"Kau mengantuk?" Disampingnya Yi Hyun memperhatikan mata Saebom yang kelihatan redup.
Saebom menggeleng..
Diranjang yang sama dengan posisi saling menatap, Saebom melingkarkan satu tangannya ke tubuh kekar Yi Hyun. Sedang Yi Hyun tak henti-hentinya membelai rambut istrinya itu, sesekali ia akan memainkan pipi Saebom dengan mencubit pelan. Mereka saling menatap dan melempar senyum satu sama lain. (Gimana bisa bayangin gak wkwk).
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
