#12

2.1K 198 11
                                    

Matahari telah naik diatas kepala, kamu sedang berada di kamar tamu di rumah Yuuki. Membaca beberapa buku untuk menghilangkan bosan, Yuki sedang tidak di rumah ia berpesan untuk tak keluar rumah.


"Oh?" 


Kamu menemukan selembar kertas sobekan yang terselip di halaman buku yang kamu baca, kamu mengambilnya. Membuka lipatan itu hingga tampak wujud asli kertas besar yang dilipat sedang ini. Bagian atas surat tertulis zaman keemasan penyihir. Kamu penasaran dan langsung membacanya.


Matamu membelalak tak percaya apa yang kamu baca, pada bagian itu kamu mengulang membacanya kembali. Namun tetap sama hurufnya, tanganmu menutup mulut mu tak percaya. Kamu semakin serius membaca berita harian kuno itu. Tiap kalimat yang ditulis dalam berita kuno ini membuatmu terkejut.


"Pasti ada sobekan kertas seperti ini lagi!" kamu membali buku yang sedang kamu baca sebelumnya, memastikan tiap lembarannya terbuka agar sobekan lain keluar dari balik halaman buku. Hanya sobekan itu yang ada dalam buku bacaan mu.


"Pasti di buku lainnya!" 


Kamu mengambil buku lain disekitar mu membaliknya dan menaik turunkannya, tidak ada juga dalam buku ini. Kamu tidak merasa puas dan merasa yakin kalau sobekan lainnya pasti terselip di buku lainnya milik Yuki.


"Apa dia sengaja memberiku buku agar membaca sobekan itu?" 


"Jadi bagaimana? Apa keputusanmu setelah membacanya?" Yuki sudah berdiri diambang pintu, langkahnya tidak terdengar.


"Apa tujuanmu menyuruhku membaca itu?" 

Yuki tersenyum kecut, ia berjalan mendekat. "Aku hanya ingin mengetahui keputusanmu setelah tahu kebenarannya (name)-chan"


Yuki menatapmu dengan aneh, serta ekspresinya tampak berbeda saat sebelum dia pergi dari rumah. Kamu sedikit berpikir, jujur setelah membaca berita kuno itu kamu jadi bimbang. "Sebelum ku jawab aku ingin bertanya, kau dapat dari mana sobekan berita kuno ini? Bahkan saat tahun diterbitkan itu zaman... kakek"

Yuki tersenyum, ia menghela nafas. "Aku mencurinya di perpustakaan"


"Jadi.. bagaimana? Kuharap kau menentukannya dengan tepat saudariku"


Kamu bimbang, "Apakah harus kujawab sekarang ?"

"Dia bisa datang kapan saja karena aku telah membuat kekacauan di wilayahnya. Sebenarnya membawamu kesini menjadi masalah yang sangat besar, karena bisa saja dia mengamuk dan menghancurkan satu desa karena frustasi tidak menemukan jejak kita"


"..Jadi kuharap kau menentukannya sebelum hari ini berakhir"

Kamu menatap Yuki, ini sulit. Kamu menarik dan menghembuskan nafas berat lalu berucap memberi jawaban,"Aku... tetap bersamanya. Karena biar bagaimanapun juga aku harus bertanggung jawab menebus kesalahan ayah"


"Dan lagi, kurasa aku sudah terbiasa hidup disana"

Yuki tersenyum lebar, lalu wajahnya kembali kecut. "Baiklah itu seutuhnya pilihanmu (name)-chan. Sejujurnya aku kecewa akan pilihan itu dan alasan tidak masuk akal yang memakai kesalahan ayahmu  sebagai lapisan menutupi rasa cintamu. Bukan begitu?"

Sukuna-sama [ Sukuna X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang