Dua Belas

1.9K 333 38
                                    

(Name) sudah banyak berubah. Perlahan ia mulai mau bersosialisasi dengan orang selain Narumi. Dan sebut saja pandangan (Name) tentang pria perlahan lahan mulai berubah.

Berkat satu orang juga pandangan (Name) itu mulai berubah.

"Selamat pagi, (Name)!" Sapa salah satu teman sekelas laki laki (Name).

Pria itu langsung menyambut (Name) dengan senyuman saat (Name) menginjakan kakinya di kelas.

"Pagi." Balas (Name) sembari mengangguk kecil.

Setelahnya (Name) memilih langsung mendekati Narumi yang sibuk bermain ponsel di bangkunya.

"Kamu mulai sedikit populer ya." Goda Narumi.

"Populer?" (Name) menaikkan sebelah alisnya heran.

Narumi meringis. Nampaknya (Name) cukup tidak peka bahwa sebenarnya selama ini banyak yang ingin mendekati (Name). Namun mengingat dulu (Name) bertingkah seakan siap membunuh siapapun pria yang mendekatinya.

Namun kini karena (Name) bersikap sedikit lebih ramah, nampaknya beberapa mulai berani mengambil langkah mendekati (Name).

"Hei?" (Name) mengibaskan tangannya di depan Narumi yang malah melamun.

"Intinya kamu menyukai Wakasa sekarang kan?" Tanya Narumi.

"Y-ya, begitulah." Balas (Name) salah tingkah.

Narumi mendesah lega. Kalau begini, mau sebanyak apapun pria yang nantinya mendekati (Name), tetap Wakasa yang akan menang.

Narumi dan Akeno sudah sepakat bahwa satu satunya yang boleh memacari (Name) adalah Wakasa.

(Name) sendiri terperangah saat ada pesan masuk dari ponselnya. Buru buru (Name) membukanya.

Wajah (Name) memerah membaca pesan yang dikirim oleh Wakasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wajah (Name) memerah membaca pesan yang dikirim oleh Wakasa. Tanpa sadar seulas senyum tipis terbit di bibir (Name).

Narumi buru buru merebut ponsel (Name). Senyumnya mengembang luar biasa membaca pesan yang Wakasa kirim pada (Name).

"Wah luar biasa! Dia bahkan sudah punya panggilan untukmu." Goda Narumi dan berlari mengelilingi kelas.

"Narumi!" Pekik (Name) mengejar Narumi, berusaha merebut ponsel itu.

(Name) berhasil mengambil ponselnya. Ia mendengus dan segera mengirim balasan pada Wakasa bahwa dia akan menunggu pria itu nanti.

Narumi tertawa terbahak bahak.

"Kena kamu, (Name). Dulu kamu selalu mengejekku karena menyukai seseorang, sekarang kamu kena getahnya." Goda Narumi.

"Berisik!" Ketus (Name) namun perlahan senyumnya mengembang.

Sore nanti dia akan bertemu Wakasa.
......

(Name) berjalan kembali dari kantin setelah mendapatkan sekotak jasmine teh favoritnya. Ini adalah minuman favoritnya yang pasti ia beli jika pergi ke kantin.

Wakasa's Mine (Wakasa x Reader)Where stories live. Discover now