AJBB - 01 [REVISI]✔️

64.4K 4.6K 595
                                    

BRAK

"ASSALAMUALAIKUM BUNDA ADINDA SITI NUR HIDAYAH ANAK TAMPANMU INI SUDAH PULANG!"

Pintu dibuka secara kasar hingga membentur dinding belakang disusul dengan teriakan cempreng dari remaja yang baru saja pulang sekolah terlihat jelas dari seragam putih abu yang sudah tak berbentuk.

"CANDRA BIMA SUMANTO NUGROHO JANGAN TERIAK DI DALAM RUMAH!! MEMANGNYA KAMU ANAK UTAN HAH?!!"

Teriakan balasan suara wanita yang berasal dari dapur terdengar menggelegar sampai ke luar rumah.

"Bunda juga teriak tuh, jadi bunda juga emak utan" balas Remaja yang diketahui bernama Candra.

Tidak lama kemudian dari pintu dapur terlihat wanita paruh baya keluar dengan menenteng spatula stainless dan memakai daster batik.

"Mulai berani ngejawab ya! Mau jadi anak durhaka kamu?! Lihat dulu penampilan udah kayak orang gembel! Ini kalo orang gila ngeliat penampilan kamu pasti ketawa guling guling"

Candra meneliti penampilannya yang dibilang mirip gembel oleh Bunda tercintanya.

Seragam di keluarin, celana kiri digulung sebatas lutut, ikat pinggang dilepas berada di bahunya, dasi di ikat di kepala, almamater di ikat di lehernya seperti jubah pahlawan menutupi tasnya, dan ditangannya membawa sepatunya.

Pantes saja Bunda tercinta bilang anak tampannya ini mirip gembel, kenyataannya memang mirip gembel eh gak deng mirip orgil yang baru aja jadi orgil.

"Hehehe" cengiran diberikan sebagai balasan.

"Haha hehe haha hehe, cepet masuk kamar terus mandi!" perintah Bunda Adinda tidak ingin dibantah.

"Siap Bundaku tercinta~"

Adinda melihat punggung putra semata wayangnya menaiki tangga menuju lantai dua, sekilas Adinda melihat bayangan pria dewasa yang persis mirip putranya itu.

"Anak kita sudah besar, Mas. Sifat dan tingkahnya juga gak beda jauh kayak kamu waktu jaman sekolah" ucapnya pelan entah kepada siapa.

Setiap melihat putranya selalu mengingatkannya kepada mendiang suaminya yang telah meninggal dunia 7 tahun yang lalu akibat penyakit komplikasi.

***

Candra ketika sampai di kamarnya bukannya melaksanakan apa yang dikatakan Bundanya tadi melainkan melempar diri ke ranjang dengan tangan menggenggam sebuah buku.

"Mandi bisa nanti setelah selesai baca nih novel. Gue penasaran pasti ceritanya bagus dilihat dari covernya keren begini"

Candra menyobek plastik pembungkus buku tersebut, kemudian menghirup aroma buku itu yang lumayanlah baginya setelah itu membuka halaman pertama.

"Wuihhh keren bingkainya, fiks ceritanya bagus ini mah"

Tanpa menghabiskan banyak waktu Candra mulai membaca dengan khidmat.

Srek

Srek

Srek

Antagonis Juga Berhak Bahagia!✔️Where stories live. Discover now